Jakarta | 8 Mentari – Setelah melakukan sosialisasi sebanyak 12 desa di kecamatan Mamasa, Sulawesi Barat calon Bupati Mamasa 2024 jalur independen Agus Butar Butar ,St,SH menerima keluhan tentang permasalahan yang terjadi di setiap desa.
Calon Bupati Mamasa 2024 jalur independen menamai setiap kunjungan di setiap desa di Kabupaten Mamasa ini sama seperti tag line kampayenya yaitu; ” Mamasa Bangkit Maju”.
“Permasalahan yang di Mamasa tidak pernah terselesaikan seperti masalah pendidikan karena sekolahan yang tidak merata, masalah kesehatan karena banyak di setiap puskesmas untuk pelayanan kurang bagus dan selalu kekurangan obat-obatan, banyak pariwisata mati, dan masih banyak lagi, ujar Agus pada saat memberikan statementnya kepada redaksi, Selasa(09/08/2022).
“Begitu banyak permasalahan yang terjadi di Kabupaten Mamasa mulai dari tiap pasar, gaji pegawai yang tidak di bayar, 100 gaji kepala selama 7 bulan tidak dapat gaji,masalah pendidikan, buruknya pelayanan kesehatan , pariwisata banyak yang mati dan masih banyak lagi keluhan masyarakat dari tiap desa yang saya kunjungi pada saat melakukan sosialisasi”,ujar Agus pada saat memberikan statementnya kepada redaksi, Selasa(09/08/2022).
Seperti saat saya bertemu dengan 45 warga di Tadok Kalua desa Tabang, Mamasa mereka banyak mengeluh masalah infrastruktur jalan banyak rusak sudah lama dan banyak yang jalannya hancur, pembangunan selama 12 tidak terlihat, gaji tenaga kontrak sudah beberapa bulan tidak di bayar, masalah pasar kosong di pasar lakahan tabulahan-pasar tandukkalua-pasar barak barak, pasar ditengah kota ditutup dibuat jadi tempat patung kerbau dan diminta dibangun pasar bertingkat, masalah di dinas pendidikan dan pendidikan mengenai dari sekolah SD sampai Universitas dan masalah gurunya, masalah air pam sering mati dan sangat kotor, masalah dinas kesehatan dan masalah puskesmas tidak sesuai dengan Sop dep kesehatan dan minta di bangun RSUD, masalah ekonomi dimana ekonomi tidak jalan, dinas parawisata tidak jalan,dan lain-lainnya, tutur Agus.
Keluhan para warga senada pun di sampaikan 45 warga dari desa Aarale dan 50 warga di desa Bambang seperti permasalahan gaji kontrak sudah beberapa bulan tidak di bayar, masalah dinas pendidikan, kesehatan, PU, pariwisata, pertanian, perikanan, dan masalah ekonomi, dan masalah pasar yang dibuat sampai sekarang kosong pasar lakahan tabulahan, pasar tandukkalua, pasar barak barak, dan pasar yang digusur dikota yang sekarang ada patung kerbau minta di bangun kembali pasarnya, dan banyak lagi masalah masalah,jelas Agus.
Untuk Mamasa bisa berubah yang harus dilakukan dengan membuat perubahan total di semua sektor dan pimpinan , untuk itu pun saya meminta dan di minta KPK Jakarta dan kejaksaan Agung jakarta secepatnya memeriksa aliran anggaran keuangan kabupaten Mamasa dan dana dana desa di kabupaten mamasa selama 12 tahun sampai sekarang, tutur Agus.
Solusi saya untuk menghadapi disetiap permasalahan Mamasa yang terjadi selama 12 tahun adalah untuk setiap aliran dana anggaran pada setiap dinas-dinas yang ada di Mamasa harus segera diperiksa, ungkap Agus .