Jakarta | 8 Mentari News – Kepulauan Nusa Tenggara Barat mempunyai sumber daya alam yang bisa dijadikan sumber daya pariwisata lokal. Salah satunya budi daya mutiara dan Kerajinan rakyat. Hal ini tentunya menjadi modal dasar dalam meningkatkan pariwisata di provinsi NTB.
Kabupaten Lombok Timur, termasuk wilayah wisata yang memiliki sumber daya alam dan budaya yang bisa dijadikan objek pariwisata di Indonesia dan mancanegara. Salah satunya adalah budidaya mutiara dan kerajinan kain serta masih banyak lagi.
Pada acara Kompas Travel Fair (KTF) 2022 yang diselenggarakan Jumat-Minggu, (9-11 September 2022), bertempat di Plenary Hall dan area lobi utama Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Pihak panitia dari perwakilan Kabupaten Lombok Timur memamerkan objek produk pariwisata berupa mutiara, kain khas Lombok Timur dan produk-produk lainnya.
Ibu Sri Hartini, sebagai pelaku usaha di Kabupaten Lombok Timur, yang bergerak dibidang mutiara, menjelaskan bagaimana mutiara menjadi produk unggulan wisata Lombok Timur. “Dalam rangka untuk pameran Kompas travel ini yang dipamerkan tidak hanya mutiara tapi ada beberapa objek wisata, seperti kembang kuning dan Sembalun. Nah, kemudian untuk wisatanya bisnis di bidang mutiara itu ada tempat budidaya, yang kemudian sekarang mulai dikembangkan untuk produk mutiara UKM.”
“Khusus mutiara air laut, mutiara di budidaya minimal umur 2 tahun dan untuk mutiara Indonesia itu warnanya putih dan kuning. Nah, itu masih ciri-ciri mutiara Indonesia. Ada putih-putih keunguan namanya warnanya blue, ada yang putih.”
“Produk kita memang paling mahal. Kalau kita produknya semua nggak ada yang berasal dari air tawar, di luar yang paling mahal itu untuk mutiara warna putih,” jelasnya kepada media.
Ibu Marta, sebagai Kepala bidang keuangan dan kekayaan Desa Kabupaten Lombok Timur ,”Objek wisata di Lombok Timur tentunya juga membuka kerjasama dengan pihak swasta. Pemerintahan kemudian dengan pemda, bekerjasama untuk pengembangan tempat wisata-wisata,” ujarnya.
“Pihak ketiga yaitu investor bisa menyiapkan kebutuhan-kebutuhan yang siap yang dibutuhkan oleh wisatawan. Apalagi di desa Kembang Kuning per harinya sekarang setelah Covid mereda sudah bisa diangka 100.”
“Kalau untuk mutiara, langsung di Kabupaten Lombok Timur. Harapan kita mau memperkenalkan pariwisata ke luar negeri ini dalam exibition ini.”
Ibu Sri Hartini juga berharap agar promosi produk mutiara tidak dipersulit dalam hal pengiriman dan ketika ada pameran keluar negeri. “Saya berharap pemerintah mendukung kegiatan kami, khsusus saya menghimbau jika ada acara keluar negeri, agar mampermudah kita pengiriman. Dokumen kita sudah lengkap, kadang dipersulit dalam hal. Administrasi.”
“Karena bagaimanapun, mutiara merupakan penjualan besar dan mahal, bisa menjadi devisa yang luar biasa.”
“Kami mengharapkan untuk ini potensi-potensi yang ada di desa-desa ini bisa dimaksimalkan, promosikan kemudian lebih-lebih nilai jualnya bisa bagus, ” ujar ibu Marta. (Rk).