Jakarta | 8 Mentari news Film horor yang sebentar lagi tayang, ‘Jailangkung: Sandekala’ diangkat dari mitos yang dekat dengan masyarakat yakni Sandekala. Sandekala sendiri merupakan mitos yang diyakini sebagai makhluk halus atau jin yang datang ketika pergantian sore dan malam untuk menggangu anak kecil yang masih bermain di luar.
Wicky V. Olindo, produser dari Sky Media mengatakan bahwa film ini bukan film lanjutan dari kisah Jailangkung sebelumnya.
“Film ini merupakan reboot, bukan lanjutan dari kisah sebelumnya. Untuk versi terbaru ini, bersama Kimo Stamboel kami menggabungkan ritual Jailangkung dengan mitos Sandekala,” ujar Wicky dalam Press Conference Film Jailangkung Sandekala di Epicentrum XXI, Jakarta, Senin (19/9/2022).
Film yang akan tayang pada tanggal 22 September ini dibintangi oleh Titi Kamal sebagai Sandra, Syifa Hadju sebagai Niki, Dwi Sasono sebagai Adrian, Muzzaki Ramadhan sebagai Kinan, dan lain-lain.
Film yang disutradarai oleh Kimo Stamboel ini mengusung tema keluarga yang sangat kental, dan mendapatkan rating 13+ tidak seperti film yang ia garap sebelumnya.
“Untuk memperkuat ceritanya kami memilih drama keluarga yang harus berhadapan dengan kehilangan seorang anak. Kami harap eksplorasi ini dapat menarik bagi penonton Indonesia,” ujar Wicky V. Olindo.
Film berdurasi 92 menit ini menceritakan tentang sebuah keluarga Adrian yang diperankan oleh Dwi Sasono yang berlibur ke danau yang dikelilingi oleh hutan yang lebat.
Setelah tuntas baca naskah, Titi Kamal mantap ingin membintangi Jailangkung: Sandekala. “Begitu selesai baca langsung aku bilang: Mau ikutan film ini,” Titi Kamal berbagi cerita. Keseraman berlanjut saat syukuran jelang syuting. Bintang sinetron Muslimah menangkap suara mistis yang terekam di ponselnya. Ini baru disadari setelah memutar ulang videonya. Di video, terdengar tawa mengerikan yang diyakini bukan suara kru.
Kejadian mengerikan dimulai saat anak bungsu yaitu Kinan yang diperankan oleh Muzzaki Ramadhan, secara tiba-tiba menghilang di hutan pada saat sore menjelang malam. Perasaan takut dan cemas yang diperlihatkan oleh keluarga Adrian dituangkan oleh keluarga Adrian saat mencari putra bungsunya.
Menurut Kimo Stamboel film ini lebih mengedepankan skenario “mimpi buruk.”
“Nightmare scenario yang bisa dirasakan oleh keluarga, hal itu yang gue coba kedepankan dalam cerita Jailangkung Sandekala. Film ini mempunyai keseruan roller coaster ride,” tutup sang sutradara.
Berpengalaman Menggarap Film Horor
Sepanjang syuting, Titi Kamal ketakutan. “Ini pengalaman syuting terseram selama aku main film horor tiga kali. Sebulan itu aku merasa ketakutan terus,” Titi Kamal menjelaskan.
Sepanjang syuting, Titi Kamal ketakutan. “Ini pengalaman syuting terseram selama aku main film horor tiga kali. Sebulan itu aku merasa ketakutan terus,” Titi Kamal menjelaskan.
Sebelumnya, sang sutradara yang telah berhasil menyuguguhkan film film horor yang telah tayang sebelumnya seperti Ivanna dan Ratu Ilmu Hitam yang suskes, berharap film ini juga bisa disambut antusias oleh masyarakat.
Menggandeng Sky Media dan CJ ENM, studio hiburan utama Korea Selatan film ini dikemas dengan sentuhan cerita lebih segar. CJ ENM yang telah sukses secara internasional dengan film yang mereka garap, sebut saja Parasite menyebutkan tidak menutup kemungkinan untuk bisa menggarap versi dari Film Jailangkung yang lainnya.