Jakarta | 8 Mentari News – Film Sore: Istri dari Masa Depan karya terbaru sutradara Yandy Laurens akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 10 Juli mendatang. Gala premiere film ini berlangsung di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat pada Rabu, 2 Juli 2025.
Sutradara Yandy Laurens mengatakan film ini diangkat dari serial web yang tayang pada 2017, dan merupakan proyek film panjang romansa bersuansa fiksi spekulatif pertama baginya. Ia memikirkan ide cerita Sore semasa pacaran dengan istrinya. “Jadi ide dalam relasi itu bicara tentang penerimaan. Tapi setelah saya menikah dengannya selama 6 tahun, punya 2 anak, mengalami dan merasakan sendiri dicintai dalam pernikahan itu muncul ide pertama untuk membuat filmnya lagi pada 2020,” katanya.
Yandy menuturkan, narasi film berdurasi 1 jam 59 menit itu berangkat dari pemikirannya soal pernikahan yang berjalan karena dua orang saling berjanji untuk setia sampai akhir , dan menjalaninya tanpa penghakiman.”Tidak ada penolakan yang ada penerimaan, cinta tanpa syarat dan kesempatan untuk bertumbuh. Saya produk dari cinta tanpa syarat sepertinya harus menceritakan ini sekali lagi ke dalam bentuk film,” kata dia.
Sineas lulusan Institut Kesenian Jakarta itu menuturkan pengalamannya menjalani rumah tangga membuat cerita Sore kali ini berbeda dengan serial web pada 2017.
Meski tak menutup kemungkinan, untuk memulai dan menyambung beberapa adegan masih tetap menggunakan narasi dari serial web.
Namun di Sore kali ini Yandy menggunakan wadah fiksi spekulatif yang berfokus pada permainan waktu. Ia mengatakan, selalu percaya menonton film seperti sebuah perjalanan. Bisa jadi hal ini merupakan perjalanan jauh.
“Tapi yang menarik dari perjalanan nonton film fantasi seperti itu ternyata perjalanan jauh itu ternyata membuat kita mengerti sesuatu tentang rumah kita sendiri,” ujarnya.
Produser film, Suryana Paramita mengatakan Yandy ingin membahas kembali film Sore sehingga ia pun membantu mempersiapkannya dengan mengumpulkan para pemain. “Ada Dion dan Sheila Dara juga dengan kehadiran musik dari Aditya Sofyan dan juga Barasuara,” ucapnya.
Elemen-elemen itu interdisipliner, saling melengkapi hingga muncul sebuah pemikiran yang digabungkan menjadi satu.
Secara produksi, Suryana menuturkan ada beberapa kesulitan seperti perbedaan budaya dan bahasa dengan para pemain dan kru di Kroasia. “Film maker, penonton, pasti punya keinginan melihat kualitas produksi Indonesia semakin berkembang. Saya mau coba bawa ke arah sana,” ujarnya.
Sinematografi Dimas Bagus menuturkan dirinya sudah sejak kuliah berkarya dengan Yandy sehingga mudah memahami keinginan sutradara. Berkolaborasi visual dengan Yandy membuatnya selalu memegang teguh prinsip membuat visual yang sederhana dan jujur. “Sinematografi harus bisa mewakili emosi dari karakternya, memperkuat rasa dalam filmnya, dan seefektif mungkin menyampaikan rasa di dalam cerita kepada penonton,” ujarnya.
Sore (2025) dibintangi oleh Sheila Dara dan Dion Wiyoko serta beberapa pemain film Kroasia seperti Goran Bogdan, Livio Badurina, dan Lara Nekic. Nantinya saat tayang di bioskop, ini dapat disaksikan oleh remaja mulai dari usia 13 tahun atau lebih. Film ini diproduksi oleh rumah produksi Ceria Film, Slingshot Pictures, dan Imajinari.
Dion Wiyoko dan Sheila Dara sempat beberapa kali bekerjasama seperti dalam Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode (2018), Yang Hilang dalam Cinta (2022), dan Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023). Kini mereka kembali beradu peran di layar lebar lewat Sore.