JAKARTA | 8Mentari News – Sekolah Tinggi Theologi Bethel Indonesia pada hari Rabu (07/09/2022), pukul 08.00-13.00 wib, bertempat di GBI House of Blessing, Puri Kembangan, Jakarta Barat, mengadakan Acara wisuda yang ke 36 pada tahun 2022. STT Bethel Indonesia memberikan wisuda untuk program S1, S2 dan S3.
Dr. Frans Pantan, sebagai ketua STT Bethel Indonesia, memberikan orasi ilmiah dalam pembukaan acara wisuda. Orasi dipaparkan dari tema acara wisuda ke 36 tahun 2022 ini, ” Culture of Transformation in Society 5.0″.
Pdt. Dr. Frans Pantan, memberikan tanggapannya untuk acara Wisuda ke 36 STT Bethel Indonesia tahun 2022.
“Untuk para wisudawan, saya menaruh harapan besar supaya seluruh wisudawan hari ini tidak berhenti belajar tapi juga harus memastikan diri mereka masing-masing untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi khususnya membudayakan sebuah perubahan yang konstruktif dan adaptif terhadap tuntutan pelayanan di masyarakat 5.0.”
“Hal ini dikarenakan kalau tidak siap, kita akan kehilangan momentum untuk hadir sebagai mediator berkat Allah bagi bangsa. Jadi saya selalu berpendapat bahwa kualitas pelayan- pelayan Tuhan di gereja atau di sekolah atau di tengah masyarakat, di kantor, di dunia bisnis, orang Kristen hadir dengan kompetensi.”
“Yang pertama memiliki kekuatan rohani yang hebat, daya tahan imannya, mempunyai keberanian.”
“Tentu kita harus menguasai bidang pengetahuan yang kita tekuni dan yang relevan dengan masyarakat pengguna dalam hal ini masyarakat 5.0. Jadi harus kita punya keahlian.”
“Jadi yang pertama adalah religious power dan yang kedua adalah expert power, bahwa kita tidak bisa ahli dalam semua hal. Namun kita minimal memiliki kelebihan keunggulan di bidang yang dominan dalam diri kita supaya dengan demikian kita bisa menjadi salah satu sumber rahmat bagi hidup sesama kita di lingkungan dimana Tuhan akan mengutus dan menghadirkan kita di setiap saat.”
“Kita harus senantiasa mengharapkan Tuhanlah yang akan memampukan kita dan kita tidak boleh sombong karena orang bisa hadir di mana saja dan diterima oleh siapa saja sehingga kehadirannya bisa menjadi rahmat bagi orang lain. Lalu kemudian response kita mesti belajar bertanggung jawab sekecil apapun. Saya suka mengatakan kalau kita sempurna dalam hal yang terkecil maka itu adalah tangga yang sangat menentukan bagi seseorang untuk menuju sukses yang pasti lalu kemudian integrity, kejujuran, ketulusan itu penting dan saya rasa ini hal yang sulit kan kita sekarang hidup di masyarakat 5.0. Saya rasa kita harus bisa signifikan dalam kehadiran kita di tengah-tengah dunia ini jadi kita masuk berdasarkan sarana untuk itu adalah terus belajar dan yang terakhir saya kira mesti dapat dipercaya atau kita miliki nilai-nilai seperti itu, maka kita akan tetap efektif di masyarakat 5.0.”
“Saya mengajak kepada seluruh hamba-hamba Tuhan, pelayan-pelayan Tuhan supaya terus belajar mengupgrade diri, tidak ada kata berhenti untuk belajar karena belajar itu artinya kita punya semangat untuk menjadi pelayan Tuhan yang lebih efektif atau lebih signifikan. Terus belajar dan memperlengkapi diri, ” pungkas Pdt. Frans Pantan. (RK).