Admin – 8MentariNews https://8mentarinews.com Informasi Utama, Terkini dan Terpercaya Sat, 07 Jun 2025 01:48:10 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://8mentarinews.com/wp-content/uploads/2022/03/cropped-IMG_20220319_011247-32x32.jpg Admin – 8MentariNews https://8mentarinews.com 32 32 Polda Metro Menerima 120 Ekor Sapi dan 15 Ekor Kambing Untuk Masyarakat https://8mentarinews.com/2025/06/06/polda-metro-menerima-120-ekor-sapi-dan-15-ekor-kambing-untuk-masyarakat/ Fri, 06 Jun 2025 23:45:47 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4720
0 0
Read Time:47 Second

Jakarta | 8 Mentari News – Polda Metro Jaya menggelar Salat Idul Adha 1446 Hijriah di Masjid Al-Kautsar, Mapolda Metro Jaya, Jakarta. Polda Metro juga menyalurkan ratusan ekor hewan kurban ke sejumlah elemen masyarakat.

“Sebanyak 21 ekor sapi disembelih langsung di Masjid Al-Kautsar pagi ini. Daging kurban akan dibagikan kepada keluarga besar Polda Metro Jaya, khususnya PNS, PHL, serta para tahanan yang sedang dititipkan di rutan Polda,” ujar Kompol Ade yang mewakili panitia dalam keterangannya, Jumat (6/6/2025).

Polda Metro menerima 120 ekor sapi dan 15 ekor kambing. Hewan kurban tersebut disalurkan dalam kondisi hidup kepada para tokoh agama, tokoh masyarakat, yayasan, majelis taklim, asrama Polri, serta organisasi mahasiswa dan masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan Idul Adha di Polda Metro Jaya berlangsung khidmat. Imam dalam salat tersebut AKP H. Herwanshi Tambunan dan sebagai khatib, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Mustofa.

“Semoga semangat kurban ini mempererat ukhuwah dan menumbuhkan solidaritas di antara kita semua,” ucapnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>
Ini Kata 2 Pakar Energi Terkait Pentingnya Migas di Indonesia https://8mentarinews.com/2025/06/05/ini-kata-2-pakar-energi-terkait-pentingnya-migas-di-indonesia/ Thu, 05 Jun 2025 05:13:48 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4711
0 0
Read Time:2 Minute, 19 Second

Jakarta | 8 Mentari News – Pemindahan impor migas (minyak dan gas bumi) merupakan kebijakan strategis yang dapat berdampak luas terhadap berbagai sektor dalam negeri. Kebijakan ini biasanya dilakukan dengan memindahkan pelaku atau lokasi impor dari satu entitas atau pelabuhan ke yang lain, dengan tujuan meningkatkan efisiensi logistik, pengawasan, atau penguatan infrastruktur nasional. Namun, di balik tujuan tersebut, terdapat sejumlah dampak yang perlu dicermati dari sisi ekonomi, sosial, dan operasional.

Melihat permasalahan tersebut di atas untuk itu Dewan Energi Mahasiswa Indonesia Proudly mengelar dialog interaktif dengan tema ; “Membedah Dampak Pemindahan Impor Migas Indonesia” , yang bertempat di Barocks Cafe & Restaurant, Jakarta, Rabu(04/06)

Dialog terkait Migas tersebut dipandu oleh Daffa Izaohar selaku Wakil Ketua Bidang Eksternal DEM Indonesia dengan dua pakar di bidang energi, yakni ; Capt. Marcellus (Hakeng) Jayawibawa selaku Ikatan Alumni Lemhannas Strategic Center dan Komaidi Notonegoro selaku Direktur Eksekutif ReforMiner Institute.

Dalam dialog tersebut Capt. Hakeng mengatakan bahwanya Negara Indonesia merupakan negara maritim yang terdiri dari 17.500 pulau.

“Kita tahu jika Negara kita Indonesia merupakan negara maritim dan jika kita ingin merubah negara kita menjadi lebih maju, maka kita harus merubah pola pikir kita karena kita terdiri dari 17.504 pulau” , ujar Capt. Hakeng

“Semua kebijakan, semua kajian dan semua pikiran yang terkait dengan kedaulatan energi,kedaulatan ekonomi dan kedaulatan pangan maka harusnya berpijak pada 17.504 pulau yang Indonesia miliki sehingga kita nanti bisa mengentuh dan menjangkau semuanya”, ujarnya menambahkan

Kita jangan hanya mencari kajian terkait kesuksesan negara lain seperti di Amerika, Rusia atau di China, dan perlu kita ketahui bahwa Indonesia negara yang berbeda dengan negara lain untuk itu kita harus membuat dengan pola dan cara kita sendiri, kata Capt. Hakeng

Kita Indonesia harus berangkat dari pola negara maritim dan semoga Indonesia bisa menjadi besar bersama dengan bangsa yang besar dengan potensi yang luar biasa yang kita miliki, ungkap Capt. Hakeng

Disisi lain, Komaidi mengatakan terkait kedekatan Migas dengan kehidupan masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari

“Migas ini sebenarnya dekat dengan kehidupan sehari-hari yang artinya kita bangun tidur nyalakan lampu itu perlu energi kemudian kita berangkat kerja dan kita sekolah perlu bensi, kita masak perlu gas elgi berarti semuanya memperlukan energy dan artinya Migas itu merupakan kehidupan kita sehari-hari”,ujar Komaidi

“Melihat hal tersebut kita harus mempunyai keperdulian dan kesadaran, jangan cuma kita merasa yang penting barangnya ada dan kurang peduli bagaimana cara mendapatkannya”, ujar komaidi menambahkan

Setidaknya kita harus tahu sedikit bagaimana kita mendapatkan energi tersebut sehingga jika nantinya ada perubahan dari kebijakan pemerintah kita tahu karena kita telah menjadi subjek kebijakan karena nanti semua dampaknya akan dirasakan oleh kita sebagai konsumen atau masyarakat, katanya

Masyarakat dan pemerintah harus bisa berpikir secara bersama permasalah energi ini dan jika ada kebijakan yang salah dari pemerintah pun dari masyarakat bisa sama mengingatkan karena ini untuk kepentingan kita bersama, tutur Komaidi

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>
Imajinari Rilis Official Trailer dan Original Soundtrack “Tinggal Meninggal” (TingNing) https://8mentarinews.com/2025/06/04/imajinari-rilis-official-trailer-dan-original-soundtrack-tinggal-meninggal-tingning/ Wed, 04 Jun 2025 09:10:56 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4708
0 0
Read Time:3 Minute, 40 Second

Jakarta | 8 Mentari News –  Setelah film Agak Laen dan Kaka Boss, rumah Produksi Imajinari kembali menghadirkan karya film drama komedi terbarunya yang nggak cuma unik, tapi juga penuh kejutan. Film berjudul Tinggal Meninggal alias TingNing, telah merilis Official Trailer dan Original Soundtrack dalam acara konferensi pers hari Rabu (04/06/2025), di Metropole XXI, Jakarta Pusat.

Film ini jadi momen spesial bagi Kristo Immanuel, karena untuk pertama kalinya ia duduk di bangku sutradara layar lebar. Menariknya lagi, ia nggak sendiri. Dalam debutnya ini, Kristo berduet dengan sang istri, Jessica Tjiu, sebagai ko-sutradara. Keduanya membawa ide gila yang lahir dari keresahan, keabsurdan, dan realita kehidupan sosial masa kini, dalam balutan komedi yang beda dari biasanya.

“Ini film pertama saya sebagai sutradara, jujur deg-degan tapi juga excited. Meski selama ini saya memang lebih dikenal lewat sketsa dan komedi, tapi saya selalu ingin bikin sesuatu yang lebih dalam tanpa kehilangan unsur kocaknya. TingNing ini lahir dari keresahan pribadi tentang kesepian, validasi, dan absurdnya hidup, tapi tetap dibungkus tawa,” ungkap Kristo.

Tentang Film TingNing

Tinggal Meninggal (TingNing) adalah film drama komedi yang mengangkat tema komedi getir. Original story ini datang dari ide jahil Kristo Immanuel yang akhirnya tumbuh jadi sebuah film yang menggabungkan humor absurd dengan refleksi tentang kesepian, keinginan untuk diterima, dan berbagai lapisan kehidupan sosial yang sering kali kita pura-pura tidak melihatnya.

Dipa Andika dan Ernest Prakasa selaku produser juga turut memberikan pernyataan mengenai karya debut Kristo Immanuel ini.

“Tinggal Meninggal adalah sebuah karya yang jujur dari seorang Kristo Immanuel. Bermimpi menjadi sutradara sejak kecil, dan setelah sempat dua kali duduk di kursi co-sutradara, kini saatnya ia menggapai mimpinya menjadi penulis sekaligus sutradara lewat karya komedi getir di film layar lebar perdananya”, ungkap Dipa.

“Waktu Kristo pertama kali cerita ide ini, saya langsung tahu ini cerita gila, tapi jujur. Sebagai produser dari Imajinari, saya bangga bisa mendampingi film yang punya keberanian untuk bermain di ranah komedi getir seperti ini, yang mana ini juga bisa membawa Kristo lebih berkembang lagi sebagai seorang sutradara,” ungkap Ernest selaku produser.

“Kerjasama Kristo dengan istrinya juga mengingatkan saya akan kerjasama saya dengan Meira yang selalu mendampingi semua karya saya sejak awal,” tambahnya.

Film ini dibintangi oleh Omara Esteghlal, Nirina Zubir, Mawar de Jongh, Muhadkly Acho, Ardit Erwandha, Shindy Huang, Mario Caesar, Nada Novia, Jared Ali, dan jajaran pemain pilihan lainnya. Diproduseri oleh Dipa Andika dan Ernest Prakasa, film ini merupakan karya ketujuh Imajinari yang akan tayang serentak di bioskop mulai 14 Agustus 2025.

Trailer yang Getir Tapi nelgena

Kalau kamu udah lihat posternya yang absurd, yang memperlihatkan liang kubur dari kardus, tapi ada yang senyum, trailernya nggak kalah nyeleneh. Gema (Omara Esteghlal) adalah karakter utama, pemuda canggung yang mendadak jadi pusat perhatian setelah ayahnya meninggal. Tapi ketika semua kembali biasa saja, ia mulai bertanya: siapa lagi yang harus meninggal?Trailernya pun penuh dengan kejutan, dari adegan absurd, dialog satir di lokasi persemayaman, sampai Gema yang bicara langsung ke penonton, seolah kita adalah satu-satunya tempat dia bisa cerita. Lucu, sedih, tapi juga bikin mikir. Film ini akan membawa kita pada sebuah cerita yang nggak disangka-sangka. Pertanyaan demi pertanyaan muncul, sebenarnya ada apa dengan Gema, usai kepergian sang ayah?

“Karakter Gema itu dekat banget sama banyak orang, canggung, kesepian, tapi pengin banget dianggap dan yang paling menantang justru saat harus ngobrol sama penonton lewat kamera, tapi tetap bikin penonton merasa relate, bukan sekadar gimmick.

Banyak proses bareng Kristo yang membantu banget buat ngerasain ‘rasa’ Gema tanpa perlu over-acting,” ungkap Omara.

Mawar de Jongh Isi Original Soundtrack

Bukan cuma berakting di TingNing, Mawar de Jongh juga menyanyikan lagu soundtrack berjudul Tinggal. Lagu yang ditulis langsung liriknya oleh Kristo Immanuel ini jadi bagian penting dari film, karena turut menghidupkan emosi yang tersimpan di balik komedi getir film TingNing.

Soundtrack ini merupakan hasil kolaborasi Imajinari dengan Trinity Optima Production, dan punya nuansa yang lembut tapi “ngena”, cocok banget dengan cerita Gema yang mencoba berdamai dengan dirinya sendiri dan dunia di sekitarnya. Original soundtrack ini dapat dinikmati di platform streaming Spotify dan Youtube Music.

 

Tunggu Update Serunya!

Kalau penasaran sama film yang “unik banget tapi masuk akal kalau dipikir-pikir”, TingNing adalah jawabannya. Penuh komedi, absurd, tapi jujur, karena kadang hidup memang segila itu.

Ikuti terus info dan update terbaru film TingNing di media sosial @tingning.official. Jangan lupa tonton trailernya sekarang dan siap-siap, karena mungkin kamu akanketawa, bertanya-tanya tapi juga sambil merasa “tertampar”.(ril/Rk).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>
PT Astra Internasional Salurkan Hewan Qurban kepada Masyarakat Jakarta Utara https://8mentarinews.com/2025/06/04/pt-astra-internasional-salurkan-hewan-qurban-kepada-masyarakat-jakarta-utara/ Wed, 04 Jun 2025 05:17:20 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4704
0 0
Read Time:57 Second

JAKARTA |  8Mentarinews.com.- Wakil Walikota Administrasi Jakarta Utara, Juaini menerima penyerahan hewan kurban berupa sapi dan kambing atau domba dari PT. Astra Internasional. Hewan kurban yang diterima akan langsung disalurkan kepada organisasi keagamaan di Jakarta Utara.

Atas nama Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara dan masyarakat, Juaini mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi PT. Astra Internasional atas kontribusi nyata dalam bentuk kepedulian sosial keagamaan di Jakarta Utara.

Menurutnya, penyerahan hewan kurban bukan hanya wujud ibadah, tapi juga mencerminkan nilai-nilai kepedulian, kebersamaan, dan solidaritas sosial. Untuk itu, hewan kurban tersebut akan langsung disalurkan kepada masyarakat melalui organisasi keagamaan di Jakarta Utara agar distribusinya merata dan tepat sasaran, serta dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.

Sementara itu, Kepala Departemen PT. Astra Internasional, Triyanto menyebut penyaluran hewan kurban merupakan bagian dari 4 Program Pilar PT. Astra Internasional, yakni pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, dan lingkungan hidup.
Untuk tahun ini, sebanyak 15 ekor sapi dan 189 ekor kambing atau domba disalurkan untuk Jakarta Utara.

Juaini berharap semoga pemberian hewan kurban bisa berkontribusi ke masyarakat, jumlahnya memang tidak banyak tapi harapannya bisa memberikan kontribusi supaya masyarakat bisa merayakan Iduladha. Bisa memberikan manfaat dan hikmah kepada masyarakat.(ad)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>
Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu Gelar Siap Tayang di Bioskop 12 Juni 2025 https://8mentarinews.com/2025/06/03/film-gjls-ibuku-ibu-ibu-gelar-siap-tayang-di-bioskop-12-juni-2025/ Tue, 03 Jun 2025 16:34:32 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4701
0 0
Read Time:2 Minute, 46 Second

JAKARTA | 8 Mentari News –  Film terbaru garapan Monty Tiwa, GJLS: Ibuku Ibu-Ibu, resmi menggelar acara Press Screening, Press Conference, dan Gala Premiere pada Selasa, (03/06/2025), di Senayan City XXI.

Film produksi Amadeus Sinemagna
bersama Legacy Pictures ini siap mengajak seluruh penonton Indonesia untuk #SiapGoblok di bioskop mulai 12 Juni 2025!.

Mengusung semangat komedi yang absurd namun menghangatkan hati, acara Gala Premiere digelar dengan penuh warna. Pemain, serta para pendukung film tampil dengan kostum warna-warni lengkap dengan aksesoris mencolok seperti jam tangan raksasa, dasi oversized, hingga kacamata lucu. Sementara para tamu undangan kompak mengenakan dress code bertemakan biru dan jeans.

Kemeriahan ini menunjukkan bahwa GJLS: Ibuku Ibu-Ibu bukan hanya sebuah tontonan, tapi juga ajakan untuk berani tampil beda dan menertawakan hidup yang kadang tak masuk akal.

Acara ini dihadiri oleh para pemain utama, yang tak lain anggota GJLS: Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir. Selain itu, jajaranbpemain lainnya seperti Nadya Arina, Bucek Depp, dan Luna Maya, serta cast pendukung seperti Reynavenzka Retno Ayu, Ence Bagus, Davi Sumbing, Benedictus Siregar, David Nurbianto, Ryan Balita, Ebel Cobra, dan Adi Sudirja tak ketinggalan meramaikan acara ini.

Indra Yudhistira, selaku produser eksekutif dari Amadeus Sinemagna, menyampaikan antusiasmenya, “Film ini bukan sekadar lucu, tapi juga punya kedalaman soal keluarga. Lewat gaya khas GJLS yang absurd, kami ingin mengajak penonton untuk berdamai dengan hidup yang nggak selalu jelas, dan tetap bisa tertawa bersama orang-orang terdekat. Semoga saat tayang nanti, siapapun yang nonton bisa tertawa lepas bersama dan pulang dengan hati yang terhibur,” ujarnya.

Monty Tiwa, sang sutradara, menambahkan, “bekerja dengan GJLS adalah pengalaman yang nggak pernah serius tapi selalu bermakna. Ini film yang jujur dan menyenangkan, bahkan proses
syuting film ini penuh dengan bloopers, tawa, dan kehangatan. Sebelum penonton, kami yang di balik layar sudah tertawa lebih dulu, karena itu, semoga nanti mulai 12 Juni 2025 kita bisa tertawa bersama di bioskop,” ucapnya.

Sementara Rigen Rakelna, mewakili trio GJLS, juga memberikan alasan kuat kenapa film ini wajib ditonton, “Karena hidup udah cukup bikin pusing, film ini bisa jadi tempat pelarian yang paling waras. Kalian bisa ketawa, bisa relate, dan yang paling penting, bisa ngerasa ditemani. Karena di balik kekonyolan film ini, ada cerita keluarga yang ngena banget,” katanya.

Bagi yang tak sabar menunggu kekonyolan anggota GJLS di film ini, jangan khawatir, karena penonton bisa langsung mengamankan tiket lebih awal, alias Advanced Ticket Sales (ATS) yang resmi dijual mulai Selasa, 3 Juni 2025 untuk special screening yang akan berlangsung pada tanggal 7 dan 8 Juni 2025 di 9 kota di Indonesia. Pada Sabtu, 7 Juni 2025, film ini akan tayang serentak pukul 16.45 WIB/WITA di beberapa kota dan bioskop sebagai berikut: Depok XXI (Depok), Ciwalk XXI (Bandung), Ambarrukmo XXI (Yogyakarta), Solo Square XXI (Solo), Royal XXI (Surabaya), Big Mall XXI (Samarinda), Nipah XXI (Makassar), dan Ringroad Citywalks XXI (Medan).

Sementara itu, pada Minggu, 8 Juni 2025, film ini akan hadir di Jakarta dalam dua sesi spesial di Metropole XXI Jakarta, yaitu pukul 12.00 WIB dan pukul 12.15 WIB.

Nantinya, para pemain GJLS: Ibuku Ibu-Ibu akan menyapa para penonton melalui Meet and Greet, serta Cinema Visit yang akan segera diumumkan lewat media sosial resmi @gjls.ibuku.ibuibu dan @gjlsentertainment.

Bersiaplah untuk tertawa, menangis, dan berdamai dengan kekacauan hidup, karena tidak semua keluarga sempurna, tapi selalu berharga. #SiapGoblok bareng GJLS! (Ril/Rk).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>
“Jalan Cinta” dari Fadhilah Intan Resmi Dirilis, Ketika Harapan dan Doa Digubah Menjadi Original Soundtrack Film Assalamualaikum Baitullah) https://8mentarinews.com/2025/06/02/jalan-cinta-dari-fadhilah-intan-resmi-dirilis-ketika-harapan-dan-doa-digubah-menjadi-original-soundtrack-film-assalamualaikum-baitullah/ Mon, 02 Jun 2025 12:05:09 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4697
0 0
Read Time:1 Minute, 34 Second

Jakarta | 8 Mentari News – (2 Juni 2025) VMS Studio resmi merilis lagu original soundtrack film Assalamualaikum Baitullah berjudul “Jalan Cinta” yang dinyanyikan oleh penyanyi muda berbakat Fadhilah Intan. Lagu ini telah tersedia dan dapat dinikmati di berbagai platform streaming musik seperti Spotify, Apple Music, YouTube Music, dan TikTok Music sejak tanggal 30 Mei 2025.

Lagu “Jalan Cinta” hadir sebagai pengiring emosi dalam film yang mengangkat tema keikhlasan dan kekuatan batin. Liriknya menyuarakan perasaan tentang harapan yang tak sejalan, tentang kecewa yang dijadikan jalan ikhlas, dan bagaimana cinta dari Sang Pencipta selalu menunjukkan jalan terbaik, meskipun tak selalu sesuai dengan yang diinginkan manusia. Seperti petikan liriknya yang menyentuh: “Takkan kusia-siakan cinta ini, hingga waktu memanggilku.”

Lagu ini menjadi cerminan rasa pasrah yang tulus, tentang mencintai dan menerima, bahkan ketika hati diuji. Fadhilah Intan mengungkapkan, “Lagu ini bukan hanya tentang cinta biasa. Ini tentang bagaimana kita belajar mencintai dalam bentuk yang paling ikhlas, melepas, percaya, dan berserah. Saya merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari cerita yang seindah film Assalamualaikum Baitullah.” Lagu “Jalan Cinta”

menjadi bagian penting dalam membangun suasana hati film ini, lembut, dalam, dan menyentuh hati.

Film Assalamualaikum Baitullah sendiri adalah sebuah drama emosional yang mengangkat kisah tentang seorang perempuan bernama Amira (diperankan oleh Michelle Ziudith) yang hidupnya berubah drastis karena pengkhianatan dan kehilangan orang tercinta. Dalam keterpurukan, ia memutuskan untuk berangkat ke Tanah Suci. Sebuah perjalanan spiritual yang membawanya kembali kepada Tuhan, kepada dirinya sendiri, dan kepada makna hidup yang sesungguhnya.

Disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu, dan diproduseri oleh Tonny Ramesh serta Ridla An-Nuur, film ini juga dibintangi oleh Arbani Yasiz, Tissa Biani, Migdad Addausy, Maudy Koesnaedi, Vonny Anggraini, Umi Ouary, dan Sadana Agung.

Film Assalamualaikum Baitullah dijadwalkan tayang di bioskop mulai 17 Juli 2025.

Jkuti terus kabar terbaru film ini melalui akun Instagram @film.asba dan @vmstudioid, serta dengarkan lagu “Jalan Cinta” di platform streaming favoritmu sekarang juga.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>
Film Tak Ingin Usai di Sini Siap Tayang Di Bioskop Mulai 5 Juni 2025 https://8mentarinews.com/2025/05/29/film-tak-ingin-usai-di-sini-siap-tayang-di-bioskop-mulai-5-juni-2025/ Thu, 29 May 2025 07:06:22 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4687
0 0
Read Time:2 Minute, 11 Second

Jakarta | 8 Mentari News – Sutradara Robert Ronny kembali dengan film drama romantis terbaru berjudul Tak Ingin Usai di Sini. Remake dari film Korea berjudul More Than Blue ini mempertemukan Vanesha Prescilla dan Bryan Domani sebagai Cream dan K, dua sahabat yang saling mencintai, namun tak pernah bisa benar-benar bersama.

Dipersembahkan oleh Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment, Tak Ingin Usai di Sini mengangkat kisah cinta yang penuh pengorbanan. Lewat cerita K dan Cream, penonton diajak memahami bahwa cinta tak selalu tentang memiliki, tapi juga soal keikhlasan untuk melepaskan, demi kebahagiaan orang yang dicintai.

K dan Cream telah bersahabat sejak SMA, tumbuh bersama dan diam-diam saling jatuh cinta. Namun K menyimpan rahasia besar: ia mengidap penyakit serius yang mengancam hidupnya dan diam-diam mempersiapkan perpisahannya. K memilih untuk mencarikan sosok yang bisa membahagiakan Cream saat dirinya tak ada.

Robert Ronny mengungkapkan bahwa rencana untuk me-remake More Than Blue sudah ada sedari 2019. Selain memiliki ikatan personal dengannya, Robert meyakini bahwa cerita film ini akan relate dan diterima oleh masyarakat Indonesia.

“Memang cerita ini sangat personal. Sejak 2019 cerita ini saya perjuangkan. Saya juga punya pengalaman personal soal kehilangan, dan memang cerita film ini begitu luar biasa, bisa terasa related dengan orang-orang yang pernah merasa kehilangan,” kata Robert dalam konferensi pers di XXI Epicentrum Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Robert menilai cerita film ini memiliki pesan mendalam, bahwa cinta membutuhkan pengorbanan bukan hanya sekadar ajang senang-senang. Karenanya ia pun berharap, film ini dapat memberikan gambaran bagaimana cinta sejati yang seutuhnya.

“Cinta itu butuh pengorbanan. Value ini yang terkadang sering dilupakan oleh banyak orang. Tanpa pengorbanan, cinta tak akan terasa seperti cinta, dan semua cinta, meskipun terasa indah namun butuh pengorbanan, apapun bentuknya,” kata Robert.

Terkait teknis penyutradaraan, Robert mengatakan bahwa dirinya mengubah beberapa elemen cerita dan nuansa agar terasa lebih dekat serta sesuai dengan kondisi di Indonesia. Karenanya meskipun remake, ia optimistis film Tak Ingin Usai di Sini tetap akan terasa berbeda dengan film orisinalnya.

“Kami merasa ada ruang yang besar untuk film drama romantis yang kuat secara cerita dan emosional. Tak Ingin Usai di Sini hadir karena kami percaya, di balik kisah cinta yang tidak selesai, selalu ada pelajaran tentang mencintai dengan tulus. Film ini mengisi ruang tersebut dengan cerita yang menyentuh tapi tetap relevan,” kata dia.

Selain Bryan dan Vanesha, film ini juga dimeriahkan oleh para pemain muda berbakat seperti Davina Karamoy, Rayn Wijaya, Indian Akbar, Asha Assuncao, Jinan Safa, Anya Zen, serta aktor berpengalaman seperti Tanta Ginting dan Rukman Rosadi, dan penampilan spesial dari Rossa.

Film Tak Ingin Usai di Sini dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 5 Juni 2025.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>
Europe on Screen (EoS), Kembali digelar Untuk Edisi ke-25 Pada 13–22 Juni 2025 https://8mentarinews.com/2025/05/28/europe-on-screen-eos-kembali-digelar-untuk-edisi-ke-25-pada-13-22-juni-2025/ Wed, 28 May 2025 23:10:58 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4690
0 0
Read Time:5 Minute, 0 Second

Jakarta | 8 Mentari News –   Festival film tahunan Uni Eropa, Europe on Screen (EoS), kembali digelar untuk edisi ke-25 pada 13–22 Juni 2025, dengan pemutaran film di tujuh kota: Jakarta, Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya, Sidoarjo, dan Yogyakarta. Tahun ini menjadi momen istimewa karena Europe on Screen mencapai usia perak, mengukuhkannya sebagai festival film asing terlama di Indonesia.

Festival tahun ini menghadirkan 55 film pilihan dari 27 negara Eropa. Selain itu terdapat program retrospektif film Indonesia, yang semakin menegaskan komitmen festival ini terhadap dialog antarbudaya melalui film.

“Europe on Screen edisi ke-25 adalah tonggak penting – tidak hanya untuk Uni Eropa dan Negara-negara Anggotanya, tetapi juga bagi hubungan Uni Eropa dengan Indonesia,” kata Bapak Denis Chaibi, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia pada saat Konfrensi Pers di Grand Sahid Hotel Jakarta, Rabu(28/05)

“Kami bangga dapat menghadirkan film-film pilihan yang merayakan narasi Eropa yang beragam sekaligus menjembatani hubungan sektor film Eropa dan Indonesia sehingga semakin kuat.”

Film Pembuka dan Penutup: Kisah-kisah yang Menggugah sebagai film pembuka, EoS menghadirkan Circusboy – Zirkuskind (Jerman, 2025, 85 menit), film doku-drama anak-anak yang kocak dan menyentuh, karya Julia Lemke dan Anna Koch. Film ini mengisahkan kehidupan Santino, seorang anak lelaki yang hidup bersama keluarganya dalam sebuah sirkus keliling dan petualangannya yang nomaden.

Circusboy telah menerima Special Mention Prize for Best Film di kategori Generation Kplus di Berlin International Film Festival 2025, dan terpilih di Official Selection kategori World Showcase di Hot Docs 2025.

Sebagai film penutup, EoS memilih film drama yang sangat memilukan berjudul The Boy with Pink Pants – Il Ragazzo dai Pantaloni Rosa (Italia, 2024, 114 menit), karya Margherita Ferri. Berdasarkan kisah nyata, film ini mengikuti kisah Andrea Spezzacatena, remaja 15 tahun yang menjadi korban perundungan di sekolahnya.

Film fitur ini merupakan salah satu film terlaris di Italia pada tahun 2024, dan terpilih sebagai Official Selection di Tallinn Black Nights Film Festival 2024, serta mendapat nominasi Best Adapted Screenplay di David di Donatello Awards, penghargaan tertinggi perfilman Italia, pada tahun 2025.

Representasi Sinema yang Inklusif EoS 2025 menyajikan film-film pilihan yang berani dan inklusif, dengan lebih dari 50% film yang ditayangkan disutradarai oleh perempuan – dan sebagian besar merupakan film debut atau film pertama dari sutradaranya. Hal ini menggaris bawahi dukungan festival untuk suara-suara yang kurang terwakili.

“Tahun ini, EoS memberi platform yang dinamis bagi sineas perempuan,” kata Meninaputri Wismurti, Ko-Direktur Festival EoS 2025. “Sekitar 30 dari 55 film Eropa yang terseleksi di EoS 2025 disutradarai oleh perempuan. Hal ini mencerminkan keragaman dan dinamika sinema Eropa saat ini, sekaligus menjadi sebuah representasi penting dalam dunia perfilman global.”

Tambahan istimewa di festival ini adalah ‘From Locarno to Venice’, sebuah program retrospektif yang menampilkan lima film pendek karya sineas Indonesia yang telah mendapat pengakuan internasional dengan pemutaran perdana – bahkan ada yang meraih penghargaan – di dua festival film bergengsi di Eropa:

1. Maryam karya Sidi Saleh (Venice Film Festival 2014. Penghargaan: Best Short Film, Orizzonti Award);

2. Kado karya Aditya Ahmad (Venice Film Festival 2018. Penghargaan: Best Short Film, Orizzonti Award);

3. On the Origin of Fear karya Bayu Prihantoro Filemon (Venice Film Festival 2016);

4. Dear to Me karya Monika Vanesa Tedja (Locarno Film Festival 2021); dan

5. Dancing Colors karya Mohammad Reza Fahriyansyah (Locarno Film Festival 2022).

“Ketika Dear to Me ditayangkan di program Open Doors di Locarno Film Festival, tak hanya film ini bertemu dengan publik internasional, tapi juga memberikan saya kesempatan berjejaring dan berbagi pengalaman dengan filmmaker dari seluruh dunia,” kata Monika Vanesa Tedja, yang juga merupakan peraih piala Citra untuk film My Therapist Said I Am Full of Sadness sebagai film pendek dokumenter terbaik di Festival Film Indonesia 2024.

Mendukung Talenta Baru: Proyek Pitching Film Pendek EoS 2025 kembali menggelar program Short Film Pitching Project (SFPP) – sebuah kompetisi pendanaan film pendek – untuk terus mendukung para sineas pemula.

“Tahun ini, jumlah pendaftar memecahkan rekor, meningkat 86% yaitu 373 pendaftar dibanding 197 pendaftar di tahun 2024. Tak hanya itu, sekitar 20% dari pendaftar tahun ini datang dari luar Indonesia, yang menunjukkan bahwa kehadiran program SFPP mulai diperhitungkan bagi pembuat film pemula secara global,” ungkap Nauval Yazid, Ko-Direktur Festival EoS 2025.

“Hal ini menunjukkan bahwa semangat berkarya untuk terus membuat film pendek dengan imajinasi yang takterbatas dan cerita yang unik, terutama bagi pembuat film di Indonesia, semakin berkembang dan kompetitif.”

Kesepuluh finalis SFPP EoS 2025 adalah:

1. Nina OTW Ngatta karya Rahmi Salsabila dan Nurul Ghaliyah Gunawan (Makassar);

2. Sang Penjaga (Echoes of The Universe) karya Sesarini dan Lyza Anggraheni (Yogyakarta);

3. Pool Party karya Aisyah Aulia dan Adrian Fauzi (Sumedang);

4. Ready, Set, Go karya Aaron Pratama dan Kathleen Tio (Jakarta);

5. Salam, Maryam karya Beny Kristia dan Fathur Syahnuron (Malang);

6. Kabar Berlaut karya Diva Bulan Satria dan Gabril Hamala Wahyan (Pekanbaru);

7. In The Name of Me karya Teresa Katarina dan Jonathan Gradiyan (Jakarta);

8. Waktu Indonesia Bagian Pasifik karya Dicky Karunia Abdi dan M. Ilham Mustain Murda (Jayapura);

9. Pejantan Tangguh karya M. Ghalib Firdaus dan Aditya R. Sulistyo (Surakarta);

10.Kala Pada Suatu Kala karya Ayara Bhanukusuma dan Ahmad Kamil (Jakarta).

 

Keistimewaan Lain dari EoS 2025

Untuk merayakan edisi ke-25, EoS menghadirkan beberapa elemen baru, yaitu:

● Lokasi baru untuk pemutaran film di Jakarta yaitu Grand Sahid Jaya Hotel, tempat ikonik yang menawarkan suasana yang ramah untuk menonton film.

● Lokasi baru untuk pemutaran film di Surabaya, yaitu Universitas Airlangga, bekerja sama dengan EU Centre yang baru didirikan.

● Untuk pertama kalinya sejak pandemi, Malam Pembukaan kembali diadakan dibioskop, menjanjikan perayaan sinematik yang megah pada hari Kamis, 12 Juni 2025.

Sejak Februari 2025, EoS telah melaksanakan berbagai kegiatan pra-festival melalui program ‘Road to EoS 2025’, dengan serangkaian sesi Instagram Live yang menampilkan para pelaku industri perfilman Eropa dan Indonesia untuk berbagi pengalaman di industri film seperti produksi film, manajemen festival, oendanaan dan distribusi, serta peran sinema dalam masyarakat. Program ini dilanjutkan dengan penayangan film-film dari edisi EoS terdahulu dan dilaksanakan di beberapa pusat-pusat kebudayaan dan universitas seperti UPI Bandung, ISI Yogyakarta, ISI Denpasar dan SAE Jakarta. (Ril/Rk).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>
Turnamen bola basket internasional PT. KUY DIGITAL INTERNASIONAL VS PERBASI Berujung di Pengadilan https://8mentarinews.com/2025/05/27/turnamen-bola-basket-internasional-pt-kuy-digital-internasional-vs-perbasi-berujung-di-pengadilan/ Tue, 27 May 2025 11:57:25 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4680
0 0
Read Time:1 Minute, 13 Second

JAKARTA | 8mentarinews – Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menggelar sidang gugatan PT. Kuy Digital Indonesia menggugat PP PERBASI dan Yayasan pendidikan Gunadarma,pasalnya hanya pemberhentian acara turnamen basket secara sepihak oleh PP PERBASI. Selasa (27/05/2025).

Gugatan ini di ajukan terhadap PP PERBASI dengan Budisatrio Djiwandono selaku ketua umum,Nirmala Dewi selaku sekjen dan Alvin Pratama sebagai ketua yayasan pendidikan Gunadarma. Gugatan ini di ajukan Karena PP PERBASI telah melakukan penghentian sepihak dengan alasan tidak memakai wasit yang di rekomedasikan dari PP PERBASI,walau turnamen sedang berlangsung. Meski telah mengajukan permohonan wasit dari PP PERBASI sampai pertandingan hari pertama belum juga hadir.

“Dalam kondisi genting dan atas pertimbangan profesionalisme serta berkelangsungan turnamen Internasional ini,panitia akhirnya menunjuk wasit dari luar untuk memimpin pertandingan pertama,namun justru langkah tersebut berujung pada pencabutan rekomendasi oleh PERBASI,” jelas Ayub.

“Padahal lanjutnya dalam aturan FIBA maupun dokumen rekome,asi tidak terdapat pasal yang jelas yang menyatakan bahwa penggunaan wasit non rekomendasi langsung menyebabkan pencabutan izin atau penghentian turnamen, akibat dari pencabuan izin ini penyelenggara mengalami kerugian materil l3bih dari 400 juta rupiah, serta dampak psikologi bagi peserta Internasional yang telah hadir, “kata Ayub.

“Tujuan gugatan ini bukan semata-mata untuk mencari ganti rugi,tapi demi penegakan kepastian hukum,serta perbaikan tata kelola organisasi PERBASI kedepan,” lanjut Ayub.

Sidang lanjutan di jadwalkan pekan depan,dengan agenda penyampaian jawaban dari pihak tergugat,sementara itu pihak penggugat menyatakan tetap terbuka untuk penyelesaian dari luar pengadilan ,apabila ada itikad baik dari PERBASI. (Yn).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>
Film “Jodoh 3 Bujang” Merilis Offical Trailer & Poster Membawa Kisah Komedi Keluarga yang Lucu dan Segar dari Makassar untuk Indonesia https://8mentarinews.com/2025/05/26/film-jodoh-3-bujang-merilis-offical-trailer-poster-membawa-kisah-komedi-keluarga-yang-lucu-dan-segar-dari-makassar-untuk-indonesia/ Mon, 26 May 2025 23:37:26 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4684
0 0
Read Time:4 Minute, 9 Second

Jakarta | 8 Mentari News – Satu lagi karya menyegarkan dari rumah produksi Starvision bekerja sama dengan Rhaya Flicks, dari sutradara asal Makassar Arfan Sabran lewat film drama komedi keluarga berjudul “Jodoh 3 Bujang” yang diangkat dari kisah nyata. Menjadi persembahan terbaru dari Chand Parwez Servia yang tahun 2025 sukses dengan “Petaka Gunung Gede” dan “Komang” yang back to back meraih blockbuster,

“Jodoh 3 Bujang” menjadi film yang cocok ditonton ramai-ramai bersama teman dan keluarga saat masa libur sekolah. “Jodoh 3 Bujang” mengikuti kisah tiga bujang bersaudara, Fadly (Jourdy Pranata), Kifly (Christoffer Nelwan), dan Ahmad (Rey Bong) diminta orang-tuanya untuk menikah kembar karena keterbatasan biaya dalam memenuhi tradisi. Calon Fadly tiba-tiba dijodohkan orang-tuanya dengan pria yang lebih mapan. Fadly harus menemukan jodoh penggantinya di waktu singkat yang tersisa, atau pernikahan kembar mereka terancam batal.

Dalam official trailer “Jodoh 3 Bujang” yang dirilis di kanal YouTube Starvision menampilkan perjalanan Fadly yang berjuang untuk memenuhi ambisi orang-tuanya, sekaligus memperlihatkan betapa rumitnya merealisasikan nikah kembar turut menjadi konflik dari ketiga bersaudara tersebut. Penonton juga melihat aksi lucu dari para komika yang ikut bermain di film ini, seperti Musdalifah Basri. Semakin haru, ketika lagu “Seberapa Pantas” dari Sheila on 7 dan “Celengan Rindu” dari Fiersa Besari juga mengiringi official trailernya. Di samping itu, lagu “Bersamamu” dari Jaz, yang juga mengiringi perjalanan 3 bujang dalam menemukan jodohnya.

Film “Jodoh 3 Bujang” dibintangi di antaranya Jourdy Pranata, Aisha Nurra Datau, Maizura, Christoffer Nelwan, Barbie Arzetta, Rey Bong, Elsa Japasal, Arswendy Bening Swara, Cut Mini, Nugie, Iwan Coy, Zakaribo, Le Roy Osmany, Nunu Datau, Musdalifah Basri, Arla Ailani, dan lain-lain.

“Film “Jodoh 3 Bujang” adalah sebuah film yang membawa komedi segar dengan latar belakang cerita yang kuat dari keluarga Bugis-Makassar. Digarap dengan sangat baik oleh sutradara berbakat Arfan Sabran, dan membawa penonton Indonesia pada kekayaan cerita yang tidak hanya membawa tawa, namun juga rasa haru dan nilai yang memberikan kita refleksi tentang perjodohan, kisah cinta, dan apa arti dari sebuah perjuangan,” kata produser film “Jodoh 3 Bujang” Chand Parwez Servia.

“Film “Jodoh 3 Bujang” menandai perjalanan Rhaya Flicks untuk lebih serius terlibat di industri perfilman Indonesia. Kolaborasi bersama Starvision telah kami mulai sejak lama, dan melalui film yang menyegarkan ini, sekaligus menjadi milestone kami untuk lebih berkontribusi di industri perfilman Indonesia di masa mendatang. Starvision bisa dibilang jagonya film keluarga, komedi, dan romance yang hangat dan penuh makna. Film-film pendahulunya selalu berhasil membuat penonton jatuh cinta dengan karya-karyanya seperti “Get Married”, “Wedding Agreement”, “Dua Garis Biru”, hingga “Komang”. Kami percaya dengan karya yang disutradarai Arfan Sabran ini penonton dapat menerimanya dengan hangat,” tambah produser Futih Aljihadi dari Rhaya Flicks.

Film “Jodoh 3 Bujang” menjadi karya debut fiksi dari sutradara Arfan Sabran, yang sebelumnya lebih banyak menyutradarai film dokumenter. Ia juga pernah meraih Piala Citra FFI untuk Film Dokumenter Panjang Terbaik 2022 lewat film “Ininnawa: an Island Calling”. Menurut Arfan, menyutradarai “Jodoh 3 Bujang” dan bekerja sama bersama Starvision adalah sebuah kesempatan istimewa.

“Membawa cerita yang punya latar tradisi dan kedekatan dengan masyarakat Bugis-Makassar ke layar sinema Indonesia tentu sebuah kesempatan istimewa. Tentu Pak Chand Parwez dan Starvision selalu memberikan ruang bagi cerita-cerita baru dan nama baru seperti saya. Senang juga bisa bekerja sama dengan para pemeran berbakat yang menghidupkan cerita ini dengan kuat,” kata sutradara “Jodoh 3 Bujang” Arfan Sabran.

Jourdy Pranata, yang memerankan karakter Fadly mengatakan memiliki tantangan dengan mempelajari dialek Bugis-Makassar. Namun, cerita tentang tiga bersaudara, sangat dekat dengannya karena ia pun merupakan anak pertama dari tiga bersaudara di keluarganya.

“Tantangannya adalah menyampaikan pesan dari cerita ini, serta memberikan dimensi karakter Fadly yang believable. Saya lahir dari keluarga Minang dan tinggal di Jakarta, jadi untuk menggunakan dialek Bugis-Makassar, itu adalah tantangan utamanya. Namun, saya banyak terbantu karena baik dari kru maupun pemain juga banyak yang dari Makassar,” ungkap Jourdy Pranata, pemeran Fadly di film “Jodoh 3 Bujang”.

Aisha Nurra Datau, yang kembali bekerja sama dengan Starvision setelah “Dua Hati Biru” menjelaskan, memerankan karakter Rifa yang bersahabat dengan Fadly sejak kuliah, namun akhirnya terpisah karena harus melanjutkan studi S-2 di luar kota, menurutnya akan sangat dekat dengan banyak orang tentang perasaan-perasaan yang tertunda dan belum terungkap.

“Salah satu sisi yang menarik di film ini adalah bagaimana Rifa dan Fadly, yang mungkin secara strata sosialnya sangat jauh berbeda, keduanya bersahabat. Namun, karena strata sosial itu pula, ternyata ada yang membuat jarak dan akhirnya ada banyak perasaan yang tertunda. Di film ini kita juga akan melihat bagaimana perjalanan seseorang dalam menemukan keberaniannya untuk mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya lewat kesempatan kedua dalam persimpangan hidup,” jelas Aisha Nurra Datau, pemeran Rifa di film “Jodoh 3 Bujang”. Film “Jodoh 3 Bujang” tayang di bioskop mulai 26 Juni 2025!

Sinopsis

Tiga bujang bersaudara, Fadly, Kifly, dan Ahmad diminta orang tuanya untuk nikah kembar karena keterbatasan biaya dalam memenuhi tradisi. Namun, calon Fadly tiba-tiba dijodohkan orang tuanya dengan pria yang lebih mapan. Fadly harus menemukan jodoh penggantinya di waktu singkat yang tersisa, atau pernikahan kembar mereka terancam batal!

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>