Film – 8MentariNews https://8mentarinews.com Informasi Utama, Terkini dan Terpercaya Wed, 04 Jun 2025 09:10:56 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://8mentarinews.com/wp-content/uploads/2022/03/cropped-IMG_20220319_011247-32x32.jpg Film – 8MentariNews https://8mentarinews.com 32 32 Imajinari Rilis Official Trailer dan Original Soundtrack “Tinggal Meninggal” (TingNing) https://8mentarinews.com/2025/06/04/imajinari-rilis-official-trailer-dan-original-soundtrack-tinggal-meninggal-tingning/ Wed, 04 Jun 2025 09:10:56 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4708
0 0
Read Time:3 Minute, 40 Second

Jakarta | 8 Mentari News –  Setelah film Agak Laen dan Kaka Boss, rumah Produksi Imajinari kembali menghadirkan karya film drama komedi terbarunya yang nggak cuma unik, tapi juga penuh kejutan. Film berjudul Tinggal Meninggal alias TingNing, telah merilis Official Trailer dan Original Soundtrack dalam acara konferensi pers hari Rabu (04/06/2025), di Metropole XXI, Jakarta Pusat.

Film ini jadi momen spesial bagi Kristo Immanuel, karena untuk pertama kalinya ia duduk di bangku sutradara layar lebar. Menariknya lagi, ia nggak sendiri. Dalam debutnya ini, Kristo berduet dengan sang istri, Jessica Tjiu, sebagai ko-sutradara. Keduanya membawa ide gila yang lahir dari keresahan, keabsurdan, dan realita kehidupan sosial masa kini, dalam balutan komedi yang beda dari biasanya.

“Ini film pertama saya sebagai sutradara, jujur deg-degan tapi juga excited. Meski selama ini saya memang lebih dikenal lewat sketsa dan komedi, tapi saya selalu ingin bikin sesuatu yang lebih dalam tanpa kehilangan unsur kocaknya. TingNing ini lahir dari keresahan pribadi tentang kesepian, validasi, dan absurdnya hidup, tapi tetap dibungkus tawa,” ungkap Kristo.

Tentang Film TingNing

Tinggal Meninggal (TingNing) adalah film drama komedi yang mengangkat tema komedi getir. Original story ini datang dari ide jahil Kristo Immanuel yang akhirnya tumbuh jadi sebuah film yang menggabungkan humor absurd dengan refleksi tentang kesepian, keinginan untuk diterima, dan berbagai lapisan kehidupan sosial yang sering kali kita pura-pura tidak melihatnya.

Dipa Andika dan Ernest Prakasa selaku produser juga turut memberikan pernyataan mengenai karya debut Kristo Immanuel ini.

“Tinggal Meninggal adalah sebuah karya yang jujur dari seorang Kristo Immanuel. Bermimpi menjadi sutradara sejak kecil, dan setelah sempat dua kali duduk di kursi co-sutradara, kini saatnya ia menggapai mimpinya menjadi penulis sekaligus sutradara lewat karya komedi getir di film layar lebar perdananya”, ungkap Dipa.

“Waktu Kristo pertama kali cerita ide ini, saya langsung tahu ini cerita gila, tapi jujur. Sebagai produser dari Imajinari, saya bangga bisa mendampingi film yang punya keberanian untuk bermain di ranah komedi getir seperti ini, yang mana ini juga bisa membawa Kristo lebih berkembang lagi sebagai seorang sutradara,” ungkap Ernest selaku produser.

“Kerjasama Kristo dengan istrinya juga mengingatkan saya akan kerjasama saya dengan Meira yang selalu mendampingi semua karya saya sejak awal,” tambahnya.

Film ini dibintangi oleh Omara Esteghlal, Nirina Zubir, Mawar de Jongh, Muhadkly Acho, Ardit Erwandha, Shindy Huang, Mario Caesar, Nada Novia, Jared Ali, dan jajaran pemain pilihan lainnya. Diproduseri oleh Dipa Andika dan Ernest Prakasa, film ini merupakan karya ketujuh Imajinari yang akan tayang serentak di bioskop mulai 14 Agustus 2025.

Trailer yang Getir Tapi nelgena

Kalau kamu udah lihat posternya yang absurd, yang memperlihatkan liang kubur dari kardus, tapi ada yang senyum, trailernya nggak kalah nyeleneh. Gema (Omara Esteghlal) adalah karakter utama, pemuda canggung yang mendadak jadi pusat perhatian setelah ayahnya meninggal. Tapi ketika semua kembali biasa saja, ia mulai bertanya: siapa lagi yang harus meninggal?Trailernya pun penuh dengan kejutan, dari adegan absurd, dialog satir di lokasi persemayaman, sampai Gema yang bicara langsung ke penonton, seolah kita adalah satu-satunya tempat dia bisa cerita. Lucu, sedih, tapi juga bikin mikir. Film ini akan membawa kita pada sebuah cerita yang nggak disangka-sangka. Pertanyaan demi pertanyaan muncul, sebenarnya ada apa dengan Gema, usai kepergian sang ayah?

“Karakter Gema itu dekat banget sama banyak orang, canggung, kesepian, tapi pengin banget dianggap dan yang paling menantang justru saat harus ngobrol sama penonton lewat kamera, tapi tetap bikin penonton merasa relate, bukan sekadar gimmick.

Banyak proses bareng Kristo yang membantu banget buat ngerasain ‘rasa’ Gema tanpa perlu over-acting,” ungkap Omara.

Mawar de Jongh Isi Original Soundtrack

Bukan cuma berakting di TingNing, Mawar de Jongh juga menyanyikan lagu soundtrack berjudul Tinggal. Lagu yang ditulis langsung liriknya oleh Kristo Immanuel ini jadi bagian penting dari film, karena turut menghidupkan emosi yang tersimpan di balik komedi getir film TingNing.

Soundtrack ini merupakan hasil kolaborasi Imajinari dengan Trinity Optima Production, dan punya nuansa yang lembut tapi “ngena”, cocok banget dengan cerita Gema yang mencoba berdamai dengan dirinya sendiri dan dunia di sekitarnya. Original soundtrack ini dapat dinikmati di platform streaming Spotify dan Youtube Music.

 

Tunggu Update Serunya!

Kalau penasaran sama film yang “unik banget tapi masuk akal kalau dipikir-pikir”, TingNing adalah jawabannya. Penuh komedi, absurd, tapi jujur, karena kadang hidup memang segila itu.

Ikuti terus info dan update terbaru film TingNing di media sosial @tingning.official. Jangan lupa tonton trailernya sekarang dan siap-siap, karena mungkin kamu akanketawa, bertanya-tanya tapi juga sambil merasa “tertampar”.(ril/Rk).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>
Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu Gelar Siap Tayang di Bioskop 12 Juni 2025 https://8mentarinews.com/2025/06/03/film-gjls-ibuku-ibu-ibu-gelar-siap-tayang-di-bioskop-12-juni-2025/ Tue, 03 Jun 2025 16:34:32 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4701
0 0
Read Time:2 Minute, 46 Second

JAKARTA | 8 Mentari News –  Film terbaru garapan Monty Tiwa, GJLS: Ibuku Ibu-Ibu, resmi menggelar acara Press Screening, Press Conference, dan Gala Premiere pada Selasa, (03/06/2025), di Senayan City XXI.

Film produksi Amadeus Sinemagna
bersama Legacy Pictures ini siap mengajak seluruh penonton Indonesia untuk #SiapGoblok di bioskop mulai 12 Juni 2025!.

Mengusung semangat komedi yang absurd namun menghangatkan hati, acara Gala Premiere digelar dengan penuh warna. Pemain, serta para pendukung film tampil dengan kostum warna-warni lengkap dengan aksesoris mencolok seperti jam tangan raksasa, dasi oversized, hingga kacamata lucu. Sementara para tamu undangan kompak mengenakan dress code bertemakan biru dan jeans.

Kemeriahan ini menunjukkan bahwa GJLS: Ibuku Ibu-Ibu bukan hanya sebuah tontonan, tapi juga ajakan untuk berani tampil beda dan menertawakan hidup yang kadang tak masuk akal.

Acara ini dihadiri oleh para pemain utama, yang tak lain anggota GJLS: Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir. Selain itu, jajaranbpemain lainnya seperti Nadya Arina, Bucek Depp, dan Luna Maya, serta cast pendukung seperti Reynavenzka Retno Ayu, Ence Bagus, Davi Sumbing, Benedictus Siregar, David Nurbianto, Ryan Balita, Ebel Cobra, dan Adi Sudirja tak ketinggalan meramaikan acara ini.

Indra Yudhistira, selaku produser eksekutif dari Amadeus Sinemagna, menyampaikan antusiasmenya, “Film ini bukan sekadar lucu, tapi juga punya kedalaman soal keluarga. Lewat gaya khas GJLS yang absurd, kami ingin mengajak penonton untuk berdamai dengan hidup yang nggak selalu jelas, dan tetap bisa tertawa bersama orang-orang terdekat. Semoga saat tayang nanti, siapapun yang nonton bisa tertawa lepas bersama dan pulang dengan hati yang terhibur,” ujarnya.

Monty Tiwa, sang sutradara, menambahkan, “bekerja dengan GJLS adalah pengalaman yang nggak pernah serius tapi selalu bermakna. Ini film yang jujur dan menyenangkan, bahkan proses
syuting film ini penuh dengan bloopers, tawa, dan kehangatan. Sebelum penonton, kami yang di balik layar sudah tertawa lebih dulu, karena itu, semoga nanti mulai 12 Juni 2025 kita bisa tertawa bersama di bioskop,” ucapnya.

Sementara Rigen Rakelna, mewakili trio GJLS, juga memberikan alasan kuat kenapa film ini wajib ditonton, “Karena hidup udah cukup bikin pusing, film ini bisa jadi tempat pelarian yang paling waras. Kalian bisa ketawa, bisa relate, dan yang paling penting, bisa ngerasa ditemani. Karena di balik kekonyolan film ini, ada cerita keluarga yang ngena banget,” katanya.

Bagi yang tak sabar menunggu kekonyolan anggota GJLS di film ini, jangan khawatir, karena penonton bisa langsung mengamankan tiket lebih awal, alias Advanced Ticket Sales (ATS) yang resmi dijual mulai Selasa, 3 Juni 2025 untuk special screening yang akan berlangsung pada tanggal 7 dan 8 Juni 2025 di 9 kota di Indonesia. Pada Sabtu, 7 Juni 2025, film ini akan tayang serentak pukul 16.45 WIB/WITA di beberapa kota dan bioskop sebagai berikut: Depok XXI (Depok), Ciwalk XXI (Bandung), Ambarrukmo XXI (Yogyakarta), Solo Square XXI (Solo), Royal XXI (Surabaya), Big Mall XXI (Samarinda), Nipah XXI (Makassar), dan Ringroad Citywalks XXI (Medan).

Sementara itu, pada Minggu, 8 Juni 2025, film ini akan hadir di Jakarta dalam dua sesi spesial di Metropole XXI Jakarta, yaitu pukul 12.00 WIB dan pukul 12.15 WIB.

Nantinya, para pemain GJLS: Ibuku Ibu-Ibu akan menyapa para penonton melalui Meet and Greet, serta Cinema Visit yang akan segera diumumkan lewat media sosial resmi @gjls.ibuku.ibuibu dan @gjlsentertainment.

Bersiaplah untuk tertawa, menangis, dan berdamai dengan kekacauan hidup, karena tidak semua keluarga sempurna, tapi selalu berharga. #SiapGoblok bareng GJLS! (Ril/Rk).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>
“Jalan Cinta” dari Fadhilah Intan Resmi Dirilis, Ketika Harapan dan Doa Digubah Menjadi Original Soundtrack Film Assalamualaikum Baitullah) https://8mentarinews.com/2025/06/02/jalan-cinta-dari-fadhilah-intan-resmi-dirilis-ketika-harapan-dan-doa-digubah-menjadi-original-soundtrack-film-assalamualaikum-baitullah/ Mon, 02 Jun 2025 12:05:09 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4697
0 0
Read Time:1 Minute, 34 Second

Jakarta | 8 Mentari News – (2 Juni 2025) VMS Studio resmi merilis lagu original soundtrack film Assalamualaikum Baitullah berjudul “Jalan Cinta” yang dinyanyikan oleh penyanyi muda berbakat Fadhilah Intan. Lagu ini telah tersedia dan dapat dinikmati di berbagai platform streaming musik seperti Spotify, Apple Music, YouTube Music, dan TikTok Music sejak tanggal 30 Mei 2025.

Lagu “Jalan Cinta” hadir sebagai pengiring emosi dalam film yang mengangkat tema keikhlasan dan kekuatan batin. Liriknya menyuarakan perasaan tentang harapan yang tak sejalan, tentang kecewa yang dijadikan jalan ikhlas, dan bagaimana cinta dari Sang Pencipta selalu menunjukkan jalan terbaik, meskipun tak selalu sesuai dengan yang diinginkan manusia. Seperti petikan liriknya yang menyentuh: “Takkan kusia-siakan cinta ini, hingga waktu memanggilku.”

Lagu ini menjadi cerminan rasa pasrah yang tulus, tentang mencintai dan menerima, bahkan ketika hati diuji. Fadhilah Intan mengungkapkan, “Lagu ini bukan hanya tentang cinta biasa. Ini tentang bagaimana kita belajar mencintai dalam bentuk yang paling ikhlas, melepas, percaya, dan berserah. Saya merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari cerita yang seindah film Assalamualaikum Baitullah.” Lagu “Jalan Cinta”

menjadi bagian penting dalam membangun suasana hati film ini, lembut, dalam, dan menyentuh hati.

Film Assalamualaikum Baitullah sendiri adalah sebuah drama emosional yang mengangkat kisah tentang seorang perempuan bernama Amira (diperankan oleh Michelle Ziudith) yang hidupnya berubah drastis karena pengkhianatan dan kehilangan orang tercinta. Dalam keterpurukan, ia memutuskan untuk berangkat ke Tanah Suci. Sebuah perjalanan spiritual yang membawanya kembali kepada Tuhan, kepada dirinya sendiri, dan kepada makna hidup yang sesungguhnya.

Disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu, dan diproduseri oleh Tonny Ramesh serta Ridla An-Nuur, film ini juga dibintangi oleh Arbani Yasiz, Tissa Biani, Migdad Addausy, Maudy Koesnaedi, Vonny Anggraini, Umi Ouary, dan Sadana Agung.

Film Assalamualaikum Baitullah dijadwalkan tayang di bioskop mulai 17 Juli 2025.

Jkuti terus kabar terbaru film ini melalui akun Instagram @film.asba dan @vmstudioid, serta dengarkan lagu “Jalan Cinta” di platform streaming favoritmu sekarang juga.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>
Film Tak Ingin Usai di Sini Siap Tayang Di Bioskop Mulai 5 Juni 2025 https://8mentarinews.com/2025/05/29/film-tak-ingin-usai-di-sini-siap-tayang-di-bioskop-mulai-5-juni-2025/ Thu, 29 May 2025 07:06:22 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4687
0 0
Read Time:2 Minute, 11 Second

Jakarta | 8 Mentari News – Sutradara Robert Ronny kembali dengan film drama romantis terbaru berjudul Tak Ingin Usai di Sini. Remake dari film Korea berjudul More Than Blue ini mempertemukan Vanesha Prescilla dan Bryan Domani sebagai Cream dan K, dua sahabat yang saling mencintai, namun tak pernah bisa benar-benar bersama.

Dipersembahkan oleh Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment, Tak Ingin Usai di Sini mengangkat kisah cinta yang penuh pengorbanan. Lewat cerita K dan Cream, penonton diajak memahami bahwa cinta tak selalu tentang memiliki, tapi juga soal keikhlasan untuk melepaskan, demi kebahagiaan orang yang dicintai.

K dan Cream telah bersahabat sejak SMA, tumbuh bersama dan diam-diam saling jatuh cinta. Namun K menyimpan rahasia besar: ia mengidap penyakit serius yang mengancam hidupnya dan diam-diam mempersiapkan perpisahannya. K memilih untuk mencarikan sosok yang bisa membahagiakan Cream saat dirinya tak ada.

Robert Ronny mengungkapkan bahwa rencana untuk me-remake More Than Blue sudah ada sedari 2019. Selain memiliki ikatan personal dengannya, Robert meyakini bahwa cerita film ini akan relate dan diterima oleh masyarakat Indonesia.

“Memang cerita ini sangat personal. Sejak 2019 cerita ini saya perjuangkan. Saya juga punya pengalaman personal soal kehilangan, dan memang cerita film ini begitu luar biasa, bisa terasa related dengan orang-orang yang pernah merasa kehilangan,” kata Robert dalam konferensi pers di XXI Epicentrum Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Robert menilai cerita film ini memiliki pesan mendalam, bahwa cinta membutuhkan pengorbanan bukan hanya sekadar ajang senang-senang. Karenanya ia pun berharap, film ini dapat memberikan gambaran bagaimana cinta sejati yang seutuhnya.

“Cinta itu butuh pengorbanan. Value ini yang terkadang sering dilupakan oleh banyak orang. Tanpa pengorbanan, cinta tak akan terasa seperti cinta, dan semua cinta, meskipun terasa indah namun butuh pengorbanan, apapun bentuknya,” kata Robert.

Terkait teknis penyutradaraan, Robert mengatakan bahwa dirinya mengubah beberapa elemen cerita dan nuansa agar terasa lebih dekat serta sesuai dengan kondisi di Indonesia. Karenanya meskipun remake, ia optimistis film Tak Ingin Usai di Sini tetap akan terasa berbeda dengan film orisinalnya.

“Kami merasa ada ruang yang besar untuk film drama romantis yang kuat secara cerita dan emosional. Tak Ingin Usai di Sini hadir karena kami percaya, di balik kisah cinta yang tidak selesai, selalu ada pelajaran tentang mencintai dengan tulus. Film ini mengisi ruang tersebut dengan cerita yang menyentuh tapi tetap relevan,” kata dia.

Selain Bryan dan Vanesha, film ini juga dimeriahkan oleh para pemain muda berbakat seperti Davina Karamoy, Rayn Wijaya, Indian Akbar, Asha Assuncao, Jinan Safa, Anya Zen, serta aktor berpengalaman seperti Tanta Ginting dan Rukman Rosadi, dan penampilan spesial dari Rossa.

Film Tak Ingin Usai di Sini dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 5 Juni 2025.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>
Europe on Screen (EoS), Kembali digelar Untuk Edisi ke-25 Pada 13–22 Juni 2025 https://8mentarinews.com/2025/05/28/europe-on-screen-eos-kembali-digelar-untuk-edisi-ke-25-pada-13-22-juni-2025/ Wed, 28 May 2025 23:10:58 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4690
0 0
Read Time:5 Minute, 0 Second

Jakarta | 8 Mentari News –   Festival film tahunan Uni Eropa, Europe on Screen (EoS), kembali digelar untuk edisi ke-25 pada 13–22 Juni 2025, dengan pemutaran film di tujuh kota: Jakarta, Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya, Sidoarjo, dan Yogyakarta. Tahun ini menjadi momen istimewa karena Europe on Screen mencapai usia perak, mengukuhkannya sebagai festival film asing terlama di Indonesia.

Festival tahun ini menghadirkan 55 film pilihan dari 27 negara Eropa. Selain itu terdapat program retrospektif film Indonesia, yang semakin menegaskan komitmen festival ini terhadap dialog antarbudaya melalui film.

“Europe on Screen edisi ke-25 adalah tonggak penting – tidak hanya untuk Uni Eropa dan Negara-negara Anggotanya, tetapi juga bagi hubungan Uni Eropa dengan Indonesia,” kata Bapak Denis Chaibi, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia pada saat Konfrensi Pers di Grand Sahid Hotel Jakarta, Rabu(28/05)

“Kami bangga dapat menghadirkan film-film pilihan yang merayakan narasi Eropa yang beragam sekaligus menjembatani hubungan sektor film Eropa dan Indonesia sehingga semakin kuat.”

Film Pembuka dan Penutup: Kisah-kisah yang Menggugah sebagai film pembuka, EoS menghadirkan Circusboy – Zirkuskind (Jerman, 2025, 85 menit), film doku-drama anak-anak yang kocak dan menyentuh, karya Julia Lemke dan Anna Koch. Film ini mengisahkan kehidupan Santino, seorang anak lelaki yang hidup bersama keluarganya dalam sebuah sirkus keliling dan petualangannya yang nomaden.

Circusboy telah menerima Special Mention Prize for Best Film di kategori Generation Kplus di Berlin International Film Festival 2025, dan terpilih di Official Selection kategori World Showcase di Hot Docs 2025.

Sebagai film penutup, EoS memilih film drama yang sangat memilukan berjudul The Boy with Pink Pants – Il Ragazzo dai Pantaloni Rosa (Italia, 2024, 114 menit), karya Margherita Ferri. Berdasarkan kisah nyata, film ini mengikuti kisah Andrea Spezzacatena, remaja 15 tahun yang menjadi korban perundungan di sekolahnya.

Film fitur ini merupakan salah satu film terlaris di Italia pada tahun 2024, dan terpilih sebagai Official Selection di Tallinn Black Nights Film Festival 2024, serta mendapat nominasi Best Adapted Screenplay di David di Donatello Awards, penghargaan tertinggi perfilman Italia, pada tahun 2025.

Representasi Sinema yang Inklusif EoS 2025 menyajikan film-film pilihan yang berani dan inklusif, dengan lebih dari 50% film yang ditayangkan disutradarai oleh perempuan – dan sebagian besar merupakan film debut atau film pertama dari sutradaranya. Hal ini menggaris bawahi dukungan festival untuk suara-suara yang kurang terwakili.

“Tahun ini, EoS memberi platform yang dinamis bagi sineas perempuan,” kata Meninaputri Wismurti, Ko-Direktur Festival EoS 2025. “Sekitar 30 dari 55 film Eropa yang terseleksi di EoS 2025 disutradarai oleh perempuan. Hal ini mencerminkan keragaman dan dinamika sinema Eropa saat ini, sekaligus menjadi sebuah representasi penting dalam dunia perfilman global.”

Tambahan istimewa di festival ini adalah ‘From Locarno to Venice’, sebuah program retrospektif yang menampilkan lima film pendek karya sineas Indonesia yang telah mendapat pengakuan internasional dengan pemutaran perdana – bahkan ada yang meraih penghargaan – di dua festival film bergengsi di Eropa:

1. Maryam karya Sidi Saleh (Venice Film Festival 2014. Penghargaan: Best Short Film, Orizzonti Award);

2. Kado karya Aditya Ahmad (Venice Film Festival 2018. Penghargaan: Best Short Film, Orizzonti Award);

3. On the Origin of Fear karya Bayu Prihantoro Filemon (Venice Film Festival 2016);

4. Dear to Me karya Monika Vanesa Tedja (Locarno Film Festival 2021); dan

5. Dancing Colors karya Mohammad Reza Fahriyansyah (Locarno Film Festival 2022).

“Ketika Dear to Me ditayangkan di program Open Doors di Locarno Film Festival, tak hanya film ini bertemu dengan publik internasional, tapi juga memberikan saya kesempatan berjejaring dan berbagi pengalaman dengan filmmaker dari seluruh dunia,” kata Monika Vanesa Tedja, yang juga merupakan peraih piala Citra untuk film My Therapist Said I Am Full of Sadness sebagai film pendek dokumenter terbaik di Festival Film Indonesia 2024.

Mendukung Talenta Baru: Proyek Pitching Film Pendek EoS 2025 kembali menggelar program Short Film Pitching Project (SFPP) – sebuah kompetisi pendanaan film pendek – untuk terus mendukung para sineas pemula.

“Tahun ini, jumlah pendaftar memecahkan rekor, meningkat 86% yaitu 373 pendaftar dibanding 197 pendaftar di tahun 2024. Tak hanya itu, sekitar 20% dari pendaftar tahun ini datang dari luar Indonesia, yang menunjukkan bahwa kehadiran program SFPP mulai diperhitungkan bagi pembuat film pemula secara global,” ungkap Nauval Yazid, Ko-Direktur Festival EoS 2025.

“Hal ini menunjukkan bahwa semangat berkarya untuk terus membuat film pendek dengan imajinasi yang takterbatas dan cerita yang unik, terutama bagi pembuat film di Indonesia, semakin berkembang dan kompetitif.”

Kesepuluh finalis SFPP EoS 2025 adalah:

1. Nina OTW Ngatta karya Rahmi Salsabila dan Nurul Ghaliyah Gunawan (Makassar);

2. Sang Penjaga (Echoes of The Universe) karya Sesarini dan Lyza Anggraheni (Yogyakarta);

3. Pool Party karya Aisyah Aulia dan Adrian Fauzi (Sumedang);

4. Ready, Set, Go karya Aaron Pratama dan Kathleen Tio (Jakarta);

5. Salam, Maryam karya Beny Kristia dan Fathur Syahnuron (Malang);

6. Kabar Berlaut karya Diva Bulan Satria dan Gabril Hamala Wahyan (Pekanbaru);

7. In The Name of Me karya Teresa Katarina dan Jonathan Gradiyan (Jakarta);

8. Waktu Indonesia Bagian Pasifik karya Dicky Karunia Abdi dan M. Ilham Mustain Murda (Jayapura);

9. Pejantan Tangguh karya M. Ghalib Firdaus dan Aditya R. Sulistyo (Surakarta);

10.Kala Pada Suatu Kala karya Ayara Bhanukusuma dan Ahmad Kamil (Jakarta).

 

Keistimewaan Lain dari EoS 2025

Untuk merayakan edisi ke-25, EoS menghadirkan beberapa elemen baru, yaitu:

● Lokasi baru untuk pemutaran film di Jakarta yaitu Grand Sahid Jaya Hotel, tempat ikonik yang menawarkan suasana yang ramah untuk menonton film.

● Lokasi baru untuk pemutaran film di Surabaya, yaitu Universitas Airlangga, bekerja sama dengan EU Centre yang baru didirikan.

● Untuk pertama kalinya sejak pandemi, Malam Pembukaan kembali diadakan dibioskop, menjanjikan perayaan sinematik yang megah pada hari Kamis, 12 Juni 2025.

Sejak Februari 2025, EoS telah melaksanakan berbagai kegiatan pra-festival melalui program ‘Road to EoS 2025’, dengan serangkaian sesi Instagram Live yang menampilkan para pelaku industri perfilman Eropa dan Indonesia untuk berbagi pengalaman di industri film seperti produksi film, manajemen festival, oendanaan dan distribusi, serta peran sinema dalam masyarakat. Program ini dilanjutkan dengan penayangan film-film dari edisi EoS terdahulu dan dilaksanakan di beberapa pusat-pusat kebudayaan dan universitas seperti UPI Bandung, ISI Yogyakarta, ISI Denpasar dan SAE Jakarta. (Ril/Rk).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>
Film “Jodoh 3 Bujang” Merilis Offical Trailer & Poster Membawa Kisah Komedi Keluarga yang Lucu dan Segar dari Makassar untuk Indonesia https://8mentarinews.com/2025/05/26/film-jodoh-3-bujang-merilis-offical-trailer-poster-membawa-kisah-komedi-keluarga-yang-lucu-dan-segar-dari-makassar-untuk-indonesia/ Mon, 26 May 2025 23:37:26 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4684
0 0
Read Time:4 Minute, 9 Second

Jakarta | 8 Mentari News – Satu lagi karya menyegarkan dari rumah produksi Starvision bekerja sama dengan Rhaya Flicks, dari sutradara asal Makassar Arfan Sabran lewat film drama komedi keluarga berjudul “Jodoh 3 Bujang” yang diangkat dari kisah nyata. Menjadi persembahan terbaru dari Chand Parwez Servia yang tahun 2025 sukses dengan “Petaka Gunung Gede” dan “Komang” yang back to back meraih blockbuster,

“Jodoh 3 Bujang” menjadi film yang cocok ditonton ramai-ramai bersama teman dan keluarga saat masa libur sekolah. “Jodoh 3 Bujang” mengikuti kisah tiga bujang bersaudara, Fadly (Jourdy Pranata), Kifly (Christoffer Nelwan), dan Ahmad (Rey Bong) diminta orang-tuanya untuk menikah kembar karena keterbatasan biaya dalam memenuhi tradisi. Calon Fadly tiba-tiba dijodohkan orang-tuanya dengan pria yang lebih mapan. Fadly harus menemukan jodoh penggantinya di waktu singkat yang tersisa, atau pernikahan kembar mereka terancam batal.

Dalam official trailer “Jodoh 3 Bujang” yang dirilis di kanal YouTube Starvision menampilkan perjalanan Fadly yang berjuang untuk memenuhi ambisi orang-tuanya, sekaligus memperlihatkan betapa rumitnya merealisasikan nikah kembar turut menjadi konflik dari ketiga bersaudara tersebut. Penonton juga melihat aksi lucu dari para komika yang ikut bermain di film ini, seperti Musdalifah Basri. Semakin haru, ketika lagu “Seberapa Pantas” dari Sheila on 7 dan “Celengan Rindu” dari Fiersa Besari juga mengiringi official trailernya. Di samping itu, lagu “Bersamamu” dari Jaz, yang juga mengiringi perjalanan 3 bujang dalam menemukan jodohnya.

Film “Jodoh 3 Bujang” dibintangi di antaranya Jourdy Pranata, Aisha Nurra Datau, Maizura, Christoffer Nelwan, Barbie Arzetta, Rey Bong, Elsa Japasal, Arswendy Bening Swara, Cut Mini, Nugie, Iwan Coy, Zakaribo, Le Roy Osmany, Nunu Datau, Musdalifah Basri, Arla Ailani, dan lain-lain.

“Film “Jodoh 3 Bujang” adalah sebuah film yang membawa komedi segar dengan latar belakang cerita yang kuat dari keluarga Bugis-Makassar. Digarap dengan sangat baik oleh sutradara berbakat Arfan Sabran, dan membawa penonton Indonesia pada kekayaan cerita yang tidak hanya membawa tawa, namun juga rasa haru dan nilai yang memberikan kita refleksi tentang perjodohan, kisah cinta, dan apa arti dari sebuah perjuangan,” kata produser film “Jodoh 3 Bujang” Chand Parwez Servia.

“Film “Jodoh 3 Bujang” menandai perjalanan Rhaya Flicks untuk lebih serius terlibat di industri perfilman Indonesia. Kolaborasi bersama Starvision telah kami mulai sejak lama, dan melalui film yang menyegarkan ini, sekaligus menjadi milestone kami untuk lebih berkontribusi di industri perfilman Indonesia di masa mendatang. Starvision bisa dibilang jagonya film keluarga, komedi, dan romance yang hangat dan penuh makna. Film-film pendahulunya selalu berhasil membuat penonton jatuh cinta dengan karya-karyanya seperti “Get Married”, “Wedding Agreement”, “Dua Garis Biru”, hingga “Komang”. Kami percaya dengan karya yang disutradarai Arfan Sabran ini penonton dapat menerimanya dengan hangat,” tambah produser Futih Aljihadi dari Rhaya Flicks.

Film “Jodoh 3 Bujang” menjadi karya debut fiksi dari sutradara Arfan Sabran, yang sebelumnya lebih banyak menyutradarai film dokumenter. Ia juga pernah meraih Piala Citra FFI untuk Film Dokumenter Panjang Terbaik 2022 lewat film “Ininnawa: an Island Calling”. Menurut Arfan, menyutradarai “Jodoh 3 Bujang” dan bekerja sama bersama Starvision adalah sebuah kesempatan istimewa.

“Membawa cerita yang punya latar tradisi dan kedekatan dengan masyarakat Bugis-Makassar ke layar sinema Indonesia tentu sebuah kesempatan istimewa. Tentu Pak Chand Parwez dan Starvision selalu memberikan ruang bagi cerita-cerita baru dan nama baru seperti saya. Senang juga bisa bekerja sama dengan para pemeran berbakat yang menghidupkan cerita ini dengan kuat,” kata sutradara “Jodoh 3 Bujang” Arfan Sabran.

Jourdy Pranata, yang memerankan karakter Fadly mengatakan memiliki tantangan dengan mempelajari dialek Bugis-Makassar. Namun, cerita tentang tiga bersaudara, sangat dekat dengannya karena ia pun merupakan anak pertama dari tiga bersaudara di keluarganya.

“Tantangannya adalah menyampaikan pesan dari cerita ini, serta memberikan dimensi karakter Fadly yang believable. Saya lahir dari keluarga Minang dan tinggal di Jakarta, jadi untuk menggunakan dialek Bugis-Makassar, itu adalah tantangan utamanya. Namun, saya banyak terbantu karena baik dari kru maupun pemain juga banyak yang dari Makassar,” ungkap Jourdy Pranata, pemeran Fadly di film “Jodoh 3 Bujang”.

Aisha Nurra Datau, yang kembali bekerja sama dengan Starvision setelah “Dua Hati Biru” menjelaskan, memerankan karakter Rifa yang bersahabat dengan Fadly sejak kuliah, namun akhirnya terpisah karena harus melanjutkan studi S-2 di luar kota, menurutnya akan sangat dekat dengan banyak orang tentang perasaan-perasaan yang tertunda dan belum terungkap.

“Salah satu sisi yang menarik di film ini adalah bagaimana Rifa dan Fadly, yang mungkin secara strata sosialnya sangat jauh berbeda, keduanya bersahabat. Namun, karena strata sosial itu pula, ternyata ada yang membuat jarak dan akhirnya ada banyak perasaan yang tertunda. Di film ini kita juga akan melihat bagaimana perjalanan seseorang dalam menemukan keberaniannya untuk mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya lewat kesempatan kedua dalam persimpangan hidup,” jelas Aisha Nurra Datau, pemeran Rifa di film “Jodoh 3 Bujang”. Film “Jodoh 3 Bujang” tayang di bioskop mulai 26 Juni 2025!

Sinopsis

Tiga bujang bersaudara, Fadly, Kifly, dan Ahmad diminta orang tuanya untuk nikah kembar karena keterbatasan biaya dalam memenuhi tradisi. Namun, calon Fadly tiba-tiba dijodohkan orang tuanya dengan pria yang lebih mapan. Fadly harus menemukan jodoh penggantinya di waktu singkat yang tersisa, atau pernikahan kembar mereka terancam batal!

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>
Absurdnya Ugal ugalan, dari Film Kuyup di YouTube Sekarang Rigen, Rispo dan Hifdzi Siap Rilis Film GJLS: Ibuku Ibu ibu di Bioskop https://8mentarinews.com/2025/05/20/absurdnya-ugal-ugalan-dari-film-kuyup-di-youtube-sekarang-rigen-rispo-dan-hifdzi-siap-rilis-film-gjls-ibuku-ibu-ibu-di-bioskop/ Tue, 20 May 2025 05:39:50 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4659
0 0
Read Time:2 Minute, 24 Second

Jakarta | Informasi TV – Awalnya cuma kurnpul bertiga di podcast, siapa sangka sekarang mereka sudah siap bikin satu bioskop ketawa berjamaah? Grup komedi GJLS yang digawangi oleh Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir akhirnya melebarkan sayap mereka ke layar lebar lewat film perdana bertajuk GILS: Ibuku Ibu Ibu, yang akan tayang serentak di bioskop mulai 12 Juni 2025.

GJLS bukan grup dadakan. Mereka sudah berterman lama, bahkan sejak dua anggotanya masih ngekos dan nongkrong di Jogja. “Rigen yang ngajakin. Rigen merasa gue sama Hifdzi kan lama di Jogja, jadi udah biasa ngonten. Kebetulan gue sama Rigen saat itu satu manajemen juga,” cerita Rispo mengenang awal mula terbentuknya GJLS. Hingga kemudian Rispo dan Hifdzi hijrah ke Tangerang, kota tempat Rigen tinggal

Karena ketiganya tinggal di Tangerang, dan seperti nasib anak nongkrong pada umumnya, mereka iseng mulat ngonten bareng. Mulai bikin podcast dengan alat serba terbatas, namun ternyata mendapat sambutan luar biasa. Sampai akhirnya Surya Insomnia dari Podkesmas melihat potensi GJLS dan mengajak mereka bergabung. Waktu itu, GJLS adalah satu satunya podcast luar yang nongkrong bareng Podkesmas. GJLS pun terus berkembang dan kini menjadi podcast eksklusif di Spotify.

Tak berhenti di situ, mereka juga menghadirkan GJLS Show, sebuah talk show yang dikemas dalam format sketsa komedi absurd, dibumbui tamu tamu spesial, dan tetap dibawakan dengan gaya ngaco khas GJLS. Bahkan, GJLS Show juga jadi panggung promosi film mereka lewat Tour Theater of Mind, sebuah pertunjukan live penuh gimmick dan jokes segar yang menampilkan “cuplikan” dari film Ibuku Ibu Ibu.

Sebelum terjun ke film layar lebar untuk film GLS: Ibuku Ibu Ibu, GJLS juga sempat merilis film pendek berjudul KUYUP di YouTube pada 2020 lalu. Film pendek ini mendapat sambutan positif dari penonton, reviewer, bahkan para fiimmaker, termasuk sutradara kondang Monty Tiwa. Bahkan, uniknya, Monty Tiwa sampai mengajak kru dan pemain film yang ia arahkan untuk nonton bareng film Kuyup.

“Mionty punya film judulnya Keramat. Di hari sebelum syuting, semua krunya dikumpulin terus diputarin film Kuyup. Sama waktu film Open BO juga gitu, Mendadak Dangdut juga. Film film dia semua kru semua pemain harus nonton Kuyup,” ujar Rispo. Dan kini, Monty Tiwa pun ikut turun tangan menyutradarai film perdana mereka GILS: Ibuku Ibu Ibu.

GJLS: Ibuku Ibu Ibu adalah hasil kolaborasi antara GJLS Entertainment, Amadeus Sinemagna, dan Legacy Pictures. Meski ini film perdana, mereka tetap setia pada gaya komedi khas GJLS: absurd, spontan, dan penuh kejutan. Jangan harap ada alur yang lurus lurus aja ya, karena kamu akan diajak muter muter dalam kekacauan tiga bersaudara yang berusaha menggagalkan ayah mereka menikah lagi. Karena niatnya sih mulia, tapi eksekusinya? GILS banget absurdnya, ngaco, bikin ngakak maksimal.

Siap siap buat ketawa di bioskop bareng GJLS mulai 12 Juni 2025. Karena dari podcast, ke panggung, sampai ke layar lebar, GILS memang nggak pernah kehilangan gaya. Dan lewat film ini, mereka siap membuktikan satu hal penting: komedi absurd adalah kebutuhan pokok rakyat Indonesia. Yuk #SiapGoblok bareng di bioksop!

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>
Michelle Ziudith Bermain di film drama terbarunya, Assalamu’alaikum Baitullah https://8mentarinews.com/2025/05/19/michelle-ziudith-bermain-di-film-drama-terbarunya-assalamualaikum-baitullah/ Mon, 19 May 2025 14:47:21 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4655
0 0
Read Time:2 Minute, 29 Second

Jakarta | 8 Mentari News – VMS Studio resmi merilis first look dari film drama terbarunya, Assalamu’alaikum Baitullah, yang akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai Juli 2025. First look ini merupakan rangkuman dari beberapa potongan karakter yang sebelumnya telah dirilis secara berkala melalui akun resmi @film.asba dan @vmstudioid.

Dalam potongan potongan visual yang telah diperkenalkan, masing masing karakter diperlihatkan tengah bergulat dengan luka dan pergumulannya sendiri, menunjukkan bahwa tak ada jalan hidup yang benar-benar mudah, bahkan untuk mereka yang tampak kuat di permukaan.

 

Kita melihat Amira (Michelle Ziudith), seorang istri yang hancur akibat dikhianati oleh suaminya. Dalam kondisi yang nyaris kehilangan harapan. “Selama ini, aku selalu berusaha taat menjalankan perintah agama… jadi istri dan anak yang baik. Tapi kenapa aku terus-terusan dapat cobaan yang berat sekali sampai rasanya ingin mati?” tuturnya.

Lalu ada Barra (Arbani Yasiz), pria yang merasa terjebak dalam perjodohan, namun hatinya tertambat pada wanita lain. Konflik batin Bara menggambarkan bagaimana pilihan pilihan hidup seringkali bertabrakan dengan kewajiban dan keinginan pribadi.

Amel (Tissa Biani), yang diam-diam menyimpan cinta dan berjuang untuk memantaskan diri, harus menghadapi kenyataan pahit bahwa cintanya mungkin tak pernah terbalas. “Kenapa sermua usahaku malah membuat rencana pernikahan kami hampir hancur?” ucapnya lirih dalam potongan first look.

Sementara itu, Pram (Migdad Adaussy), setelah bertahun-tahun berumah tangga, ia dan istri belum dikaruniai buah hati. Ia terus bertanyatanya, apakah sesulit itu untuk memiliki rumah tangga yang lengkap dengan hadirnya anak? Kenapa sesulit itu untuk mewujudkan keinginannya menjadi seorang ayah?

Ketika semua sudah berdoa, berusaha, bahkan berkorban, tapi mengapa kebahagiaan tak juga datang pada mereka yang sudah memohon? Saat doa terasa tak cukup, haruskah kita menyerah atau terus mencari?

Assalamu’alaikum Baitullah disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu dan diproduseri oleh Tony Ramesh dan Ridla An Nuur, film ini mengangkat kisah tentang seorang perempuan yang hidupnya tiba tiba runtuh karena pengkhianatan dan kehilangan orang tercinta. Dalam keputusasaan, ia memulai perjalanan yang membawanya kembali pada Tuhan, dirinya sendiri, dan tujuan hidup yang baru.

Dengan kekuatan doa, dukungan sesama perempuan, dan keberanian untuk memulai dari awal, film ini menyajikan sebuah drama emosional yang menggugah hati, tentang ketegaran, keikhlasan, dan cahaya yang akhirnya datang setelah gelap.

Selain Michelle Ziudith, Arbani Yasiz, Tissa Biani, dan Migdad Adaussy, film ini juga dibintangi oleh Maudy Koesnaedi, Vonny Anggraini, Ummi Guarry, Sadana Agung, serta jajaran aktor dan aktris ternama lainnya yang memperkuat emosi dan kedalaman cerita.

Nantikan informasi lebih lanjut serta berbagai konten eksklusif dari Assalamu’alaikum Baitullah di media sosial @film.asba dan @wvmstudioid. Jangan lewatkan kisah menyentuh ini di bioskop mulai Juli 2025.

SINOPSIS

Assalamualaikum Baitullah adalah kis⁰ah tentang seorang perempuan yang hidupnya tiba-tiba runtuh karena pengkhianatan dan kehilangan orang tercinta. Dalam keputusasaan, ia memulai perjalanan yang membawanya kembali pada Tuhan, dirinya sendiri, dan tujuan hidup yang baru. Lewat kekuatan doa, dukungan sesama perempuan, dan keberanian untuk memulai dari awal, ia membuktikan bahwa luka bisa menjadi pintu menuju kebangkitan. Sebuah drama emosional yang mengangkat tema keikhlasan, ketegaran, dan cahaya setelah gelap – tanpa perlu banyak suara.

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>
Film “Gundik” dijadwalkan tayang perdana di bioskop Pada 22 Mei 2025 https://8mentarinews.com/2025/05/17/film-gundik-dijadwalkan-tayang-perdana-di-bioskop-pada-22-mei-2025/ Sat, 17 May 2025 07:26:16 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4648
0 0
Read Time:1 Minute, 9 Second

Jakarta | 8 Mentari News -Rumah produksi Umbara Brother Film ini mempersembahkan karya terbaru dari sutradara Anggy Umbara ini yang mengisahkan tentang aksi empat perampok yang berencana menggasak rumah seorang wanita simpanan para pejabat negara, yang dikenal sebagai gundik.

Namun, yang tidak mereka ketahui adalah sosok gundik tersebut ternyata bukan wanita biasa. Ia adalah Sang Nyai, Penguasa Pantai Laut Selatan. Film ini dibintangi oleh Luna Maya, Maxime Bouttier, Agus Kuncoro, Ratu Sofya, Rukman Rosadi, Tyo Pakusadewo, Arief Didu, dan masih banyak lagi.

“Gundik” dijadwalkan tayang perdana di bioskop pada 22 Mei 2025. Film ini mengusung kombinasi genre horor, thriller, dan heist (perampokan), sekaligus menghadirkan nuansa mistis kental serta sentuhan budaya lokal.

Sinopsis film “Gundik”

Film “Gundik” menceritakan tentang aksi perampokan yang berubah menjadi mimpi buruk ketika para pelaku harus berhadapan dengan kekuatan supranatural yang tak terduga.

Berawal dari Otto (Agus Kuncoro), seorang mantan tentara yang baru saja keluar dari penjara. Hidup Otto tak berjalan mulus setelah kebebasannya. Ditambah, ia mengetahui putrinya, Merry (Ratu Sofya), diam-diam menikah dengan Baim (Maxime Bouttier), laki-laki sopir taksi yang dianggap Otto tak punya masa depan.

Demi cepat memperbaiki nasib, Otto menerima tawaran untuk melakukan perampokan di rumah seorang Nyai, perempuan kaya raya yang dikenal sebagai gundik para pejabat penting.

Pada akhirnya, Otto pun membentuk tim yang terdiri dari Salman (Dian Sidik), sesama mantan tentara, Reza (Arief Didu), kakak iparnya, dan Baim sebagai sopir sekaligus pengintai.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>
Jonathan Frizzy Ditangkap Polisi Terkait Peredaran Vape Mengandung Obat Keras https://8mentarinews.com/2025/05/06/jonathan-frizzy-ditangkap-polisi-terkait-peredaran-vape-mengandung-obat-keras/ Tue, 06 May 2025 02:53:38 +0000 https://8mentarinews.com/?p=4614
0 0
Read Time:1 Minute, 1 Second

Jakarta | 8 Mentari News – Aktor sinetron Jonathan Frizzy resmi ditangkap Kepolisian Polda Metro Jaya pada Minggu (4/5/2025) di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Penangkapan ini terkait dugaan keterlibatannya dalam peredaran vape ilegal yang mengandung zat berbahaya jenis etomidate.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengonfirmasi penetapan Jonathan Frizzy sebagai tersangka. Ia dijerat dengan Pasal 435 subsider Pasal 436 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan juncto Pasal 55 KUHP. Ancaman hukuman maksimal mencapai 12 tahun penjara dan denda hingga Rp5 miliar.

“Yang bersangkutan diduga terlibat dalam penyelundupan etomidate dari Malaysia ke Indonesia, dengan cara menghubungi dan mengoordinasi pembelian serta pengiriman liquid vape ilegal,” ujar Kombes Ade Ary kepada wartawan, Senin (5/5/2025).

Polisi menyebut Jonathan Frizzy memiliki peran aktif dalam jaringan tersebut. Ia diduga menghubungi tersangka berinisial ESD untuk memesan cartridge pod berisi liquid yang mengandung etomidate. Vape tersebut dibawa oleh kurir berinisial BTR langsung dari Malaysia.

Sebelumnya, Jonathan Frizzy sempat dua kali mangkir dari pemeriksaan sebagai saksi dengan alasan pemulihan pascaoperasi. Namun setelah kondisinya membaik, ia akhirnya diamankan dan langsung ditetapkan sebagai tersangka.

Kasus ini menyita perhatian publik karena melibatkan figur publik dan menyoroti maraknya peredaran zat terlarang dalam produk vape di kalangan masyarakat.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
]]>