Film Mappacci – Malam Pacar Adalah Film Memperlihatkan Budaya Lokal Sulawesi Selatan

Read Time:2 Minute, 4 Second

Jakarta | 8 Mentari News – Satu lagi film Indonesia yang mengangkat budaya lokal dari rumah produksi 786 Production dan Timur Picture yakni ” Film Mappacci – Malam Pacar” yang diproduseri dan disutradarai oleh Andi Burhamzah. Film Film Mappacci – Malam Pacar sudah mulai tayang dibioskop seluruh Indonesia dari mulai tanggal 24 Agustus 2023.

Film Mappacci-Malam Pacar dibintangi oleh Andi Nurfasca Batari Bintang sebagai Tenri, Cahya Arynagara sebagai Iwan, Cipta Perdana sebagai Erwin, Tumming-Abu, Farissa Effendi, Oki D.M, Zakaribo, dan sejumlah aktor lokal lainnya. Film ini juga di isi oleh lagu-lagu dari Noah, D’Masiv dan Geisha.

Seperti nama filmnya, film Mappacci-Malam Pacar ini mengangkat cerita tentang budaya Bugis-Makassar yakni mappacci. Mappacci merupakan salah satu adat istiadat yang mesti dilakukan oleh mempelai perempuan dan laki-laki sebelum pesta pernikahan.

Andi Nurfasca Batari mengatakan ;”Karakter saya disini sebagai perempuan yang tidak banyak bicara dan untuk masuk dalam karakter ini tidak terlalu susah karena saya memang orang asli bugis dan terlebih dari keluarga saya pribadi juga sangat paham dengan adat istiadat orang bugis jadi karakter ini sudah bisa menjadi diri saya sendiri”, ujar Andi Batari yang ditemui sesuai Nobar Film Mappacci di XXI Djakarta, Jakarta Pusat, Kamis(24/08/2023).

Di film Mappaci ini banyak sekali budaya-budaya Sulawesi Selatan yang kami perlihatkan jadi buat orang-orang di luar sulawesi Selatan yang kurang paham tentang budaya orang budaya orang bugis maka lewat film bisa jadi tahu semuanya, ungkap Andi Batari.

Ketua Umum BPP Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), H. Muchlis Patahna mengatakan ;”Dalam film ini memperkenalkan budaya kita dari Makasar dan apa sebenarnya Mappacci itu sendiri, lewat ini film ini budaya kita yang bisa sebar luaskan ke banyak orang tentang bagaimana budaya asli Makasar”,ujar Muchlis

Sinopsis Film Mappacci – Malam Pacar

Film ini menceritakan tentang kisah seorang gadis bernama Tenri yang berusia 23 tahun. Tenri sedang berbahagia lantaran sedang mempersiapkan pernikahannya.

Pada saat malam Mappacci tiba, dunia seakan hancur lantaran ia mendengar kabar bahwa kapal yang ditumpagi Iwan, calon suaminya, tenggelam. Kisah penuh cinta berubah menjadi duka. Acara pernikahan menjadi acara penuh duka dengan berdoa bersama. Tenri depresi hingga nyaris kehilangan nyawa.

Ibunya menangis menciumi wajah Tenri lantaran tidak ingin kehilangan putri cantiknya itu. Sejak saat itu, ia bertekad untuk move on dan menerima lamaran Erwin. Meskipun merasa bersalah kepada Iwan, ia berusaha menerima Erwin di hatinya.

Saat keadaan mulai berjalan normal, tiba-tiba di malam Mappaccinya, ia mendengar kabar bahwa Iwan ditemukan. Keadaan menjadi rumit, tetapi Tenri tetap berusaha agar Mappaccinya tetap berlangsung. (Rk)