Jakarta | 8 Mentari News – Untuk para pencinta film komedi sekaligus pencinta kuliner nusantara khususnya makanan khas Bugis Makassar wajib nonton film Coto Vs Konro Film Coto Vs Konro karya dari sutradara Irham Acho Bahtiar dan Kisah ditulis oleh Ferdy. K dan Irham Acho Bahtiar.
Film produksi DCU Production, Rumah Semut Film ini merupakan sebuah cerita ringan namun sarat makna, menggabungkan kisah persaingan, persahabatan, dan nilai-nilai budaya lokal.
Film Coto Vs Konro akan tayang di seluruh Bioskop Indonesia mulai 6 Febuari 2025
Film Coto Vs Konro diperankan oleh Luthfi Sato, Awaluddin Tahir, Aty Kodong, Musdalifah Basri, Febby Putri Nilam Cahyani, dan masih banyak pemain lainnya.
Irham Acho mengatakan film yang dia buat merupakan film komedi keluarga jadi tidak hanya bercerita tentang makanan khas Bugis Makasar saja
“Ini merupakan film tentang komedi keluarga, jadi tidak hanya berfokus dari makanan saja dan cerita film ini dekat dengan kehidupan kita sehari-hari”, ujar Irham pada saat presscon di Setia Budi XXI, Jakarta Selatan, Kamis(23/01/2023)
Dalam film ini juga mengambarkan bagaimana kita harus bersikap dalam persaingan usaha makanan dan bagaimana bisa relared dengan kehidupan yang sekarang ini, ungkap Irham
Walaupun kita membuat ceritanya tentang makanan tapi sebenarnya banyak variabel lain yang kita munculkan dalam cerita ini yang bukan hanya sekedar makanan saja, kata Irham
Disisi lain, Luthfi Sato mengceritakan bagaimana perannya sebagai Haji Matto dan bahkan orang-orang lebih sering memanggilnya H. Matto dikehidupan sehari-harinya
“Gara-gara film Coto Vs Konro, sampai hari ini teman lama atau teman baru kalau bertemu mereka itu nama saya sudah berubah menjadi Haji Matto tetapi apa-apa karena Luthfi Sato menjadi Haji Matto masih sama ada to nya”, ujar Luthfi dengan penuh canda tawa
Saya merasakan sangat luar biasa setelah meyaksikan film ini karena dalam film ini saya banyak menguras air mata karena memang dalam perannya harus seperti itu, ungkap Luthfi.
Sinopsis Film Coto Vs Konro
Film ini cerita penuh kehangatan, persaingan, dan nilai-nilai tradisional yang dipadukan dengan modernitas. Haji Matto (diperankan oleh Luthfi Sato), pemilik warung legendaris Coto Haji Matto, dengan bangga mempertahankan resep warisan nenek moyangnya.
Bersama ibunya, Hj. Ratna (Andi Naufah Patadjangi), dan anaknya, Sara (Nielam Amir), Haji Matto selalu menjaga keaslian cita rasa yang dicintai banyak pelanggan.
Namun, segalanya berubah ketika Daeng Sangkala (Awaluddin Tahir) muncul, menawarkan untuk membeli warung Coto Haji Matto demi menjadikannya waralaba besar. Haji Matto yang idealis menolak mentah-mentah.
Konflik semakin memanas saat Daeng Sangkala mendirikan restoran Konro Daeng Sangkala tepat di depan warung Haji Matto. Dengan strategi bisnis modern dari Rustam (Pieter Ell), restoran Daeng Sangkala mulai menarik perhatian pelanggan.
Haji Matto, yang awalnya teguh pada tradisi, dihadapkan pada dilema besar: bertahan pada prinsipnya atau beradaptasi demi mempertahankan bisnisnya. Kisah ini menyoroti persaingan bisnis yang kian intens, namun juga membawa pesan mendalam tentang nilai keluarga, tradisi, dan semangat tak menyerah.