Jakarta | 8 Mentari News – Setelah pada pada hari Jumat, 3 Juni 2021 para pengusaha Di jalan Juanda melakukan aksi unjuk rasa dan pemasangan spanduk untuk menolak pelebaran trotoar dan Pada hari jumat,17 Juni 2022 pukul 15.00 WIB para pengusaha bersama para warga di Jalan Juanda Raya kembali melakukan membuat aksi unjuk rasa dan pemasangan spanduk untuk menolak pelebaran trotoar yang berakibat kemacetan akibat penyempitan jalan.
Aksi unjuk rasa dilakukan dengan membentangkan kalimat yang bertuliskan para pengusaha diJuanda Raya menolak perbaikan trotoar dan penyempitan jalan macet, Bina Marga DKI tidak perduli ekonomi rakyat pailit.
Ketua Komunitas Pengusaha Kuliner Juanda dan pemilik dari Rumah Makan Ayam Ancur, Eko Sriyanto Galgendu mengatakan ;”Kami menolak secara tegas pelebaran trotoar karena akan mengancam usaha kami yang baru saja lepas dari Pandemi Covid-19,” ujar Eko pada saat konferensi pers di Rumah Makan Padang Sederhana, Jakarta Pusat, Jumat(17/06/2022).
Selama ini dari pertigaan Pacenongan hingga Stasiun Juanda kurang lebih 100 kendaraan yang parkir di pinggir jalan dan tempat parkir di kawasan Juanda Raya juga dimanfaatkan oleh Pemda, Kemendagri, Istana Negara, Kemenkumham untuk kegiatan. Bahkan, Jalan Juanda Raya dijadikan jalan alternatif ketika ada demo,” kata Eko.
Eko Galgendu menegaskan jika Pemprov DKI Jakarta atau Kepala Dinas Bina Marga memaksakan untuk tetap mengerjakan pelebaran trotoar, hampir 40 persen para pengusaha kuliner jatuh pailit dalam waktu sekira 2-3 bulan.
memang sudah ada pertemuan dengan Wali Kota Jakarta Pusat dan jajarannya. Mereka berjanji akan membawakan aspirasi mereka ke Pemprov. Namun setelah dua minggu usai pertemuan tersebut tidak ada kelanjutan, ungkap Eko
Kami berharap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Kepala Dinas Bina Marga, Harry Nugroho untuk bisa datang ke Jalan Juanda untuk mendengarkan langsung keluhan para pengusaha kuliner. Jangan hanya mendengar laporan dari bawahan dan menganggap laporannya itu suatu kebenaran.
bila rencana pelebaran trotoar itu tetap berjalan maka itu sama saja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingkar janji.
“Kami berharap Bapak Anies kontisten dengan programnya yaitu harum kotanya, bahagiakan warganya. Jangan sampai kemudian bangun kotanya menyengsarakan warganya,” cetusnya
Dalam aksi unjuk rasa ini di hadir oleh perwakilan dari rumah makan ayam ancur, rumah makan Padang sederhana, ajang ijig, rumah makan havppy day,rumah makan soto Madura asli Surabaya, rumah makan soto ayam Ambengan pak Sadi, rumah makan soto Gubeng Surabaya,rumah makan Padang Bundo sati,para warga yang bekerja dan mempunyai usaha di sekitar jalan Juanda raya Jakarta Pusat