Jakarta | 8 Mentari News – Adanya dugaan dari JNE Express yang melakukan penimbunan bantuan sembako dari presiden (Banpres) di kawasan Depok, Jawa Barat, melalui kuasa hukumnyaHotman Paris membantah dugaan yang menimpa kliennya ; “JNE tidak pernah menimbun beras. JNE membuang beras milik JNE sendiri yang sudah rusak dimasukan ke dalam tanah. Kalau memang tujuannya untuk menimbun dan keuntungan, masa ditumpahkan begitu,” ujar Hotman pada saat jumpa pers di Jet Ski Cafe, Pluit, Jakarta Utara, Kamis,(4/07/2022).
Hotman berkata bahwa kliennya ini hanyalah vendor jasa transportasi untuk mengantarkan beras tersebut ke setiap kepala keluarga atau kepada lurah, RT RW, keluarga penerima manfaat (KPM).
“Jadi bantuan beras presiden ini dilakukan melalui Kementerian Sosial dan bulog kemudian bulog menunjuk perusahaan PT Store Send Indonesia (SSI) sebagai rekanan dan khusus distribusi untuk pengiriman ke warga dikontaklah JNE,” jelas Hotman
Untuk diketahui bahwa beras yang dikubur tersebut merupakan beras rusak dan sudah tidak layak untuk disalurkan ke warga.
Sedangkan dalam kontrak antara JNE dan SSI, jika ditemukan kerusakan maka itu tanggung jawab JNE dan harus menggantinya dengan beras baru.
“Setiap ada kerusakan, maka JNE meminta lagi beras baru untuk mengganti yang rusak dan membayar dengan memotang honornya,” kata Hotman.
Hotman pun menegaskan bahwa kliennya ini juga sudah mengganti beras rusak tersebut dan mengirimkannya lagi ke KPM.
“Untuk yang 3,4 ton ini yang rusak oleh JNE sudah dipesan penggantinya dari SSI dan dikirim oleh SSI ke JNE dan dari JNE dikirim lagi ke kpm,” tegasnya.
Sebelumnya dijelaskan bahwa beras yang ditemukan itu merupakan proyek dari wilayah Depok dan didistribusikan kepada JNE sebanyak 6.199 ton dan disalurkan ke 247.997 KPM.